UKURAN ADIL BAGI YANG POLIGAMI
بسم الله الرحمن الرحيم
🎊 Barakallahu fiikum
Berikut ada pertanyaan tentang ukuran adil bagi seorang yang mempunyai dua istri. Dan pertanyaan ini telah dijawab oleh Syaikh Ali Salimin al Katsiri hafizhahullah pengajar Al Muwaththo di UAE
❓Pertanyaan :
Berbuat adil, di sini, ukurannya apa? Misalnya, istri pertama usia sudah 45 tahun, istri kedua usia 34 th, suami bekerja di luar negeri, dan istri kedua diajak menetap di luar negeri karena anak2nya masih kecil2, sedangkan istri pertama karena anak2nya sudah dewasa ditinggal di indonesia, dan dikunjungi tiap 3 sd 4 bulan sekali. Apakah ini termasuk adil?
✅Jawab dari Syaikh Ali Salimin al Katsiri hafizhahullah. ..
1⃣ Apakah istri yang pertama ridho atas keputusan itu? Kalau ridho maka selesai masalah.
2⃣ Yang ideal adalah hendaknya ia membawa kedua keluarganya ke luar negeri. Kalau memang tidak mampu maka dia harus meminta kepada kedua istrinya untuk melakukan undian dimana undian itu berlaku untuk waktu yang telah ditentukan. Skiranya waktu sudah selesai sebagaimana yang telah disepakati maka hendaknya melakukan undian itu lagi.
Dan hal itu sebagaimana yang dilakukan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam kepada ummahatul Mukminin radhiallahu anhum
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَرَادَ سَفَرًا أَقْرَعَ بَيْنَ نِسَائِهِ فَأَيَّتُهُنَّ خَرَجَ سَهْمُهَا خَرَجَ بِهَا مَعَهُ وَكَانَ يَقْسِمُ لِكُلِّ امْرَأَةٍ مِنْهُنَّ يَوْمَهَا وَلَيْلَتَهَا غَيْرَ أَنَّ سَوْدَةَ بِنْتَ زَمْعَةَ وَهَبَتْ يَوْمَهَا وَلَيْلَتَهَا لِعَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَبْتَغِي بِذَلِكَ رِضَا رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
dari ‘Aisyah radliallahu ‘anha berkata: “Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila hendak mengadakan suatu perjalanan, Beliau melakukan undian siapa diantara isteri-isteri Beliau yang keluar namanya untuk turut serta bersama Beliau. Dan juga Beliau selalu menggilir isteri-isteri Beliau untuk setiap hari dan malamnya kecuali Saudah binti Zam’ah yang dia telah menghibahkan jatah giliran hari dan malamnya kepada ‘Aisyah isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, dengan tujuan mencari ridho Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. (HR. Al-Bukhari no 2593, Abu Dawud no. 2138)
Demikian jawaban Syaikh Ali Salimin al Katsiri hafizhahullah pengajar Al Muwaththo di UAE. ..
Semoga Bermanfaat
🚰 Zaki Abu Kayyisa
〰〰〰〰〰〰〰〰
Silahkan Bergabung via WA
📚FAWAID
Al MUWATHTHO
wa Zaidah💦
Akhwat : +971 566921 841
+6282122630645
Ikhwan : +971 563000 370