MEMUSUHI AL-ALBANI



Di dalam kitab yang berjudul “Muhadditsul Ashr al-Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani kamaa Aroftuhu” (Ahli Hadits Kontemporer Imam Al-Albani yang Kukenal), penulis buku ini yang bernama Syaikh Isham Musa Hadi berkata :

Sebagian ikhwah menyampaikan kepada beliau (al-Albani) :

“Wahai guru kami, ada seseorang yang memusuhi Anda dan suka membicarakan Anda (dengan keburukan), apakah orang ini perlu kami hajr (boikot)??

Syaikh al-Albani menjawab :

“Apakah dia memusuhi pribadi al-Albani ataukah ia memusuhi aqidah yang dipegang oleh al-Albani dan didakwahkannya, yaitu aqidah al-Kitab dan as-Sunnah?
Apabila dia memusuhi aqidah al-Kitab dan as-Sunnah, maka hendaknya dia diajak diskusi (baca : dinasehati) dan bersabar atasnya. Namun jika kau memandang setelahnya bahwa menghajr (memboikot)-nya lebih bermaslahat dan bermanfaat, maka silakan menghajr-nya.
Adapun jika dia memusuhi pribadi al-Albani sementara dia bersepakat dengan kita di atas jalan al-Kitab dan as-Sunnah, maka jangan (dihajr).” [selesai kutipan hal. 94]

Inilah akhlaq besar dari ulama besar.
Alangkah benarnya ucapan salah seorang salaf yang mengatakan :

لا يعرف الفضل لأهل الفضل إلا ذوو الفضل
“Keutamaan ahlul fadhl (orang yang memiliki keutamaan seperti para ulama) tidaklah diketahui kecuali oleh orang yang juga memiliki keutamaan”


Related articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Fields with * are mandatory.