BEDA KITA DENGAN SALAF
Al-‘Allâmah Ibnu ‘Utsaimîn rahimahullâhu berkata :
إذا ورد النهي فاجتنبه ولا تسأل هل هو للتحريم أو للكراهة؟
Apabila sampai suatu larangan maka jauhilah, tidak usah bertanya apakah larangan di sini bersifat haram atau makruh?!
وإذا ورد الأمر فاتبعه ولا تسأل هل هو للوجوب أو للاستحباب؟
Apabila datang suatu perintah maka segera ikuti, tidak usah bertanya apalah perintah di sini bersifat wajib ataukah mustahab (sunnah)?!
فالصحابة رضي الله عنهم كانوا إذا أمرهم الرسول ﷺ بشيء لا يقولون: يا رسول الله هل قصدت الوجوب أو الاستحباب؟ بل يفعلون مباشرة.
Karena para sahabat, semoga Allâh meridhai mereka semua, apabila mereka diperintah oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam untuk melakukan sesuatu, mereka tidak pernah mengatakan, “Wahai Rasulullah, apakah perintah yang Anda maksudkan di sini adalah bersifat wajib ataukah mustahab? Namun mereka segera mengamalkannya.
وأشد الناس انقيادًا لأمر الله ورسوله هم أقوى الناس إيمانًا:
(Para sahabat adalah) Manusia yang paling tunduk patuh dengan perintah Allah dan Rasul-Nya, serta paling kuat keimanannya.
(إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَنْ يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ).
“Sesungguhnya jawaban oran-orang mukmin, bila mereka diseru kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul memutuskan perkara di antara mereka ialah ucapan. “Kami mendengar, dan kami patuh”. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS 24:51)
💽 Liqô’ al-Bâb al-Maftûh 160
📎http://cutt.us/vSJA
✏ @abinyasalma
#⃣ Channel al-Wasathiyah wal I’tidâl (https://bit.ly/abusalma)
Posted from WordPress for Android