PERINCIAN TERHADAP PENGUASA YG TDK BERHUKUM DENGAN HUKUM ALLAH

 Dec, 20 - 2015   no comments   Aqidah & ManhajFatwa UlamaSalafiyahTanya Jawab

Oleh : Al-Imam Abdul Aziz bin Baz rahimahullâhu

PERTANYAAN :
Samâhatusy Syaikh, mohon kiranya menjelaskan penguasa yang tdk menerapkan syariat Allah di negeri Allah, apakah mereka ini kafir secara mutlak dimana mereka mengetahui akan hal ini? Apakah tidak boleh memberontak thd mereka? Dan apakah bentuk loyalitas mereka thd kaum musyrikin dan kafirin baik di bagian timur dan barat, mereka bisa dianggap kafir karenanya?

JAWABAN :
Dalam hal ini ada perinciannya menurut para ulama. Yg wajib atas mereka adalah menasehati dan mengarahkan penguasa tsb kepada kebaikan, dan mengajarkan mereka kpd hal² yg bermanfaat serta mengajak mereka untuk menaati Allah dan Rasul-Nya,  mengajaknya utk berhukum dengan syariat, dan wajib utk saling menasehati.
Karena pemberontakan itu adalah sebab fitnah, bencana dan tertumpahnya darah tanpa hak. Akan tetapi wajib bagi para ulama dan orang² terpilih utk menasehati ulil amri dan mengarahkan mereka kepada kebaikan, mengajak mereka utk berhukum dengan syariat Allah agar semoga Allâh memberi mereka petunjuk oleh sebab ini.
Penguasa yg tdk berhukum dg hukum Allah itu bervariasi :
Ada kalanya dia berhukum dengan selain hukum Allâh dan meyakini bahwa hal ini diperbolehkan baginya, atau meyakininya lbh afdal dari hal  Allâh, atau sama dg hukum Allah, maka yg demikian ini kafir.
Adakalanya penguasa berhukum dalam keadaan dia tahu bahwa dirinya berdosa, namun ia tetap berhukum lantaran sebab yang bermacam-macam, bisa jadi karena suap, yang mana inilah yg menyebabkan tentaranya menaatinya, ataupun sebab lainnya. Hal ini tidak sampai mengkafirkannya, seperti yang diutarakan oleh Ibnu Abbas : kufrun duna kufrin dan zhulmun duna zhulmin.
Adapun jika ia sampai menghalalkannya, atau beranggapan bolehnya berhukum dg undang² positif atau menganggapnya lbh afdal dari hukum Allah, atau sama dg hukum Allah, atau boleh, maka perbuatannya ini telah murtad dari Islam walaupun org tsb bukan lah penguasa, meskipun dia hanyalah seorang individu biasa.
Seandainya kamu mengatakan boleh berhukum dengan dengan selain hukum Allâh, maka kamu telah kafir karenanya. Walaupun kamu bukan penguasa ataupun presiden.
Melakukan pemberontakan thd penguasa itu kondisinya ketat, krn nabi shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda : “kecuali sampai kalian melihat kekufuran yng nyata, dan kalian memiliki bukti yang nyata akan kekafiran tsb.”
Dan  hal ini juga tdk bisa terealisasi melainkan dg kekuatan yg dimiliki oleh umat yg mampu utk menggulingkan penguasa yg batil.
Adapun pemberontakan beberapa individu atau org² secara umum, yg berbuat kerusakan dan tidak memberikan kebaikan, Maka tidak boleh memberontak dari mereka, krn hal ini memadharatkan manusia tdk memberi manfaat.

Redaksi Arab :
التفصيل في الحاكم إذا حكم بغير ما أنزل الله
سماحة الشيخ – لو سمحت – الحكام الذين لا يطبقون شرع الله في بلاد الله هل هؤلاء كفار على الإطلاق مع أنهم يعلمون بذلك وهل هؤلاء لا يجوز الخروج عليهم وهل موالاتهم للمشركين والكفـار في مشارق الأرض ومغاربها يكفرهم بذلك؟[1]
هذا فيه تفصيل عند أهل العلم، وعليهم أن يناصحوهم ويوجهوهم إلى الخير ويعلموهم ما ينفعهم ويدعوهم إلى طاعة الله وطاعة رسوله وإلى تحكيم الشريعة وعليهم المناصحة؛ لأن الخروج يسبب الفتن والبلاء وسفك الدماء بغير حق، ولكن على العلماء والأخيار أن يناصحوا ولاة الأمور ويوجهوهم إلى الخير ويدعوهم إلى تحكيم شريعة الله لعل الله يهديهم بأسباب ذلك، والحاكم بغير ما أنزل الله يختلف، فقد يحكم بغير ما أنزل الله ويعتقد أنه يجوز له ذلك، أو أنه أفضل من حكم الله، أو أنه مساوٍ لحكم الله، هذا كفر، وقد يحكم وهو يعرف أنه عاص ولكنه يحكم لأجل أسباب كثيرة؛ إما رشوة، وإلا لأن الجند الذي عنده يطيعونه أو لأسباب أخرى هذا ما يكفر بذلك مثل ما قال ابن عباس: كفر دون كفر وظلم دون ظلم. أما إذا استحل ذلك ورأى أنه يجوز الحكم بالقوانين وأنها أفضل من حكم الله أو مثل حكم الله أو أنها جائزة، يكون عمله هذا ردة عن الإسلام حتى لو كان ليس بحاكم، حتى لو هو من أحد أفراد الناس.
لو قلت إنه يجوز الحكم بغير ما أنزل الله فقد كفرت بذلك، ولو أنك ما أنت بحاكم، ولو أنك ما أنت الرئيس.
الخروج على الحكم محل نظر فالنبي صلى الله عليه وسلم قال: ((إلا أن تروا كفراً بواحاً عندكم من الله فيه برهان))[2] وهذا لا يكون إلا إذا وجدت أمة قوة تستطيع إزالة الحكم الباطل. أما خروج الأفراد والناس العامة الذين يفسدون ولا يصلحون فلا يجوز خروجهم، هذا يضرون به الناس ولا ينفعونهم.

من أسئلة حج عام 1408هـ. الشريط الثالث.

Posted from WordPress for Android


Related articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Fields with * are mandatory.