Zuhud Yang Menyimpang
🍃Zuhud adalah perkara yang baik yang dianjurkan dalam syari’at.
Dari Sahl bin Sa’d as-Sa’idi رضي الله عنه berkata, “Ada seseorang yang datang kepada Rasulullâh صلى الله عليه وسلم lalu berkata, ‘Wahai Rasulullâh! Tunjukkan kepadaku satu amalan yang jika aku mengamalkannya maka aku akan dicintai oleh Allah dan dicintai manusia.”
Beliau menjawab, “Zuhudlah terhadap dunia, niscaya engkau dicintai Allah dan zuhudlah terhadap apa yang dimiliki manusia, niscaya engkau dicintai manusia.” [HR Ibnu Mâjah. 4102, Ibnu Hibbân, Ath-Thabarâni: 5972 dishohihkan Al-Albâny dalam Ash-Shahîhah, 944]
🌿Akan tetapi keindahan dan kebaikan zuhud telah dinodai okeh praktek dari pemahaman yang menyimpang.
🌴Zuhud yang menyimpang adalah zuhud yang menyelisihi Sunnah dan tidak mendatangkan kebaikan. Ia hanya menzhalimi dan membutakan hati serta mengotori keindahan agama Islam yang diridhai Allah عز وجل ini dan membuat manusia lari menjauhi agama Islam, menghancurkan peradabannya dan membuat umatnya takluk kepada musuh Islam.
Selain itu, zuhud yang menyimpang ini juga menimbulkan kebodohan yang merata dan bersandar kepada selain Allah.
Berikut ini ucapan para tokoh Sufi yang mengajarkan zuhud yang keliru dan menyimpang jauh dari tuntunan Rasululloh.
Al-Junaid berkata, “Yang lebih saya sukai bagi para pemula ialah tidak menyibukkan hatinya dengan ketiga hal ini, jika tidak, maka keadaan akan berubah: pertama: berusaha (mencari rizki), kedua: mencari hadits, dan menikah: menikah. Dan yang saya sukai dari seorang Sufi ialah hendaknya ia tidak membaca dan tidak menulis, supaya lebih konsentrasi.”[Al-FawId h.268]]
Abu Sulaiman ad-Darani berkata, “Apabila seseorang mencari hadits, atau safar dalam rangka mencari rezeki, atau menikah maka ia telah bertumpu pada dunia.”
Semua yang disebutkan di atas oleh al-Junaid dan Abu Sulaimân ad-Darani adalah menyelisihi Sunnah Nabi dan mereka berusaha merusak Islam, mengajak orang supaya bodoh, statis, malas, mengemis serta membuka pintu zina, onani, homoseksual dan lainnya.
🌹Telah diketahui bersama bahwa peradaban Islam tidak akan tegak kecuali dengan ilmu, mata pencaharian dan menikah.
Islam menyuruh umatnya agar menuntut ilmu agama juga ilmu dunia.
Rasulullâh صلى الله عليه وسلم bersabda,
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُـلِّ مُـسْلِمٍ
Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim. [HR Ibnu Majah, 224 disohihkan Al-Albany di Jamiush-Shoghir, 3923]
Rasululloh bersabda, “Barangsiapa yang berjalan menuntut ilmu, maka Allah mudahkan jalannya menuju Surga.[HR Ahmad, Abu Dawud, 3641; At-Tirmidzy, 2682; Ibnu Majah,223 dishohihkan Al-Albany]
Islam menyuruh kita untuk bekerja dan mencari nafkah. Rasulullahصلى الله عليه وسلم bersabda,
مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا قَطُّ خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ ، وَإِنَّ نَبِيَّ اللّٰـهِ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلاَ مُ كَانَ يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ
“Tidaklah seseorang makan suatu makanan pun yang lebih baik daripada hasil pekerjaan (usaha) tangannya sendiri. Dan sesungguhnya Nabiyullah Dâwud Alaihissallam makan dari hasil pekerjaan tangannya sendiri.” [HR Buhory, 2072]
Islam juga menyuruh umatnya untuk menikah.
Rasulullah bersabda,”Wahai para pemuda! Barang siapa di antara kalian memiliki kemampuan menikah, maka menikahlah, karena nikah itu lebih menundukkan pandangan dan lebih membentengi farji (kemaluan). Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia berpuasa, karena puasa itu dapat membentengi dirinya.”[HR Buhory, 1905; Muslim, 1400]
❌Zuhud yang yang menyimpang dari tuntunan Rasulullah, akan menjerumuskan pelakunya kepada kehancuran dan kebinasaan.
Kita memang meyakini bahwa Al-Qur`ân dan Sunnah menegaskan bahwa akhirat lebih baik daripada dunia secara mutlak.
Rasulullâh bersabda,
وَ اللهِ ، مَا الدُّنْيَا فِـي الْآخِرَةِ إِلاَّ مِثْلُ مَا يَـجْعَلُ أَحَدُكُمْ إِصْبَعَهُ فِـي الْيَمِّ ، فَلْيَنْظُرْ بِمَ تَرْجِعُ ؟
“Demi Allah, tidaklah dunia dibandingkan akhirat melainkan seperti salah seorang dari kalian meletakkan jari-jarinya ke laut, maka lihatlah air yang dibawa jari-jarinya?” [HR Muskim, 2858]
Hadits ini menegaskan bahwa akhirat lebih baik daripada dunia beserta isinya, tetapi kita harus mengembalikan pemahaman itu kepada Para Salaf, bukan membabi buta meninggaljan perkara dunia seperti perbuatan orang-orang Sufy yang menyimpang.
🌴Yang dimaksud zuhud di sini ialah zuhud seperti yang dilakukan oleh para Ulama Salaf, bukan zuhud menurut cara kaum Sufy yang menyebabkan kaum Muslimin menjadi terbelakang.
🌴Kecintaan Allah terhadap hamba-Nya adalah perkara agung. Orang yang dicintai Allah berarti telah diberikan taufik (bimbingan) ke arah yang dicintai dan diridhai-Nya.
🌴Dunia tidak lain adalah bangkai yang berubah,
Yang dikerumuni anjing-anjing dan mereka ingin menyeretnya
Jika engkau menjauhi bangkai tersebut, engkau memberi kedamaian bagi pemiliknya
Jika engkau menariknya, engkau bersaing dengan anjing-anjingnya.[Jami’ul Ulum wal Hikam II/206].
Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam
🌱Dinukil dari artikel Ust. Yazid Jawas dengan tambahan
🍃Abu Yusuf
🌴.🍃🌻🌹🌺💥🌺🌹🌻🍃.🌴