Sekali Lagi Tentang Vonis Bid’ah Terhadap Syaikh Ali al-Halabi

 Apr, 14 - 2011   5 comments   Jarh wa Ta'dilPembelaan


AL-ALLÂMAH HAMDÎ ‘ABDUL MAJÎD AS-SALAFÎ AL-KURDÎ MENOLAK VONIS BID’AH SYAIKH RABÎ’ TERHADAP SYAIKH ‘ALÎ AL-HALABÎ DAN SYAIKH ABUL MANÂR AL-‘ILMÎ

Al-Kurdî al-Atsarî menuturkan :

“Syaikh Hamdî ‘Abdul Majîd as-Salafî al-Kurdî adalah seorang ahli hadits Iraq. Beliau termasuk diantara murid pertama Syaikh al-Albânî –rahimahullâhu-. Saya mendengarkan sendiri dengan kedua telinga saya bahwa Syaikh (Hamdî) menceritakan, bahwa beliau bertemu (pertama kali) dengan Syaikh al-Albânî pada tahun 1954, dan ini adalah tahun di mana ayahku baru dilahirkan.

Syaikh Hamdi mengisahkan bahwa beliau duduk bermajelis di pelajaran Syaikh (al-Albânî) di Siria pada tahun 1954-1956. Syaikh pada saat itu memberikan pelajaran “Tafsîr Ibnu Katsîr”, “Fathul Majîd” dan saya mengira beliau juga mengatakan, “ar-Raudhatun Nadiyah”.Dengan demikian, Anda semua dapat mengetahui bahwa Imam al-Albâni memang memiliki murid, dan hal ini sudah tidak perlu lagi pembuktian.* Namun pada zaman ini, (sayangnya) susu dikatakan berwarna hitam!!!**

[Keterangan : *Tidak sedikit yang mengklaim bahwa Syaikh al-Albânî tidaklah memiliki murid, dan sayangnya hal ini pula yang dikatakan oleh Syaikh Rabî’ bin Hâdî –semoga Alloh mengampuni beliau- setelah beliau berselisih dengan Syaikh ‘Alî bahwa Syaikh al-Albânî tidaklah memiliki murid. ** Maksud peribahasa ini adalah, suatu yang sudah jelas-jelas nyata masih saja diingkari].

Syaikh Hamdî sendiri, di sela-sela pertemuanku dengan beliau, saya mengenalnya sebagai orang yang paling keras terhadap hizbiyîn (kaum sektarian) dan beliau senantiasa menasehati para penuntut ilmu agar selalu kontinu menuntut ilmu. Semoga Alloh membalas beliau dengan kebaikan.

Saya adalah orang yang selalu berusaha untuk menjauhi fitnah –dengan izin Alloh- dan saya tidak bermaksud masuk ke dalam perselisihan yang terjadi diantara para ulama, terutama semisal Syaikh Rabî’ dan Syaikh ‘Alî –semoga Alloh menjaga mereka semua-.

Akan tetapi saya menukilkan kepada Anda ucapan Syaikh Hamdî tentang permasalahan fitnah ini, lantaran saya melihat besarnya kezhaliman yang diarahkan kepada Syaikh ‘Alî –hafizhahullahu– oleh sekelompok pemuda yang lancang. Saya sama sekali tidak pernah bermaksud merendahkan Syaikh Rabî’ –hafizhahullahu-, bahkan saya mencintai beliau karena Alloh. Akan tetapi, kekeliruan dari siapapun datangnya wajiblah ditolak. Dan inilah yang kupelajari dari Syaikh (selama ini), semoga Alloh membalas beliau dengan kebaikan.

Ucapan Syaikh Hamdî –hafizhahullahu

Kurang lebih kemarin, saya menghubungu Iraq dan berbicara dengan salah seorang ikhwah seputar permasalahan yang terjadi di sana. Diantara yang diutarakan oleh saudara yang mulia ini adalah, bahwa pada tanggal 24 September 2010, mereka mengunjungi Syaikh Hamdî as-Salafî –hafizhahullahu– kemudian bertanya kepada beliau :

ماذا تقول في تبديع الشيخ ربيع للشيخين علي الحلبي والعلمي

“Apa pendapat Anda tentang vonis bid’ah Syaikh Rabî’ kepada Syaikh ‘Alî dan Syaikh al-‘Ilmî?”

Syaikh menjawab :

بأن الشيخ ربيع مخطيء في تبديعه لهما) .

“(Saya berpendapat) bahwa Syaikh Rabî’ keliru di dalam menvonis keduanya dengan bid’ah.”

Saudara saya ini mengatakan kepadaku bahwa beliau memiliki ucapan Syaikh ini adalah bentuk tulisan yang disetujui oleh Syaikh sendiri.

Saya memohon kepada Alloh yang Maha Agung agar memperbaiki hubungan kedua syaikh yang mulia ini (Syaikh Rabî’ dan Syaikh ‘Alî) dan menjaga keduanya dari orang-orang yang buruk. Dan Alloh Maha Berkemampuan atas segala sesuatu.

[Sumber : Muntadayât Kullas Salafiyîn]

 


Related articles

 Comments 5 comments

  • assalamualaikum ustadz, artikel ini sangat membantu pemahamanku selama ini. terima kasih

  • mhmdtq says:

    ahsanta…

  • ibnu sholih says:

    Kita berdoa kepada Allah ta’ala agar menjadikan ulama-ulama umat bersatu dalam haq dan menyudahi perselisihan diantara mereka,
    dan menjadikan kita berhuznuzhon terhadap ulama-ulama.

  • akumakan says:

    pemilik situs ini penganut neo murji’ah ya atau salafi maz’um alias salafi palsu ????!

  • abusalma says:

    Syukron atas tuduhannya…

    Tidak perlu ana bersusah2 menjawab ucapan antum, karena
    ترك الجواب على الجاهل جواب
    “Tidak menjawab orang yg jahil itu adalah jawaban”

    Semoga Alloh memberikan hidayah kepada kita semua.

  • Leave a Reply

    Your email address will not be published. Fields with * are mandatory.