HUKUM BOIKOT PRODUK KAFIR
Pertanyaan :
ما الدليل على أن المقاطعة مستحبة؟ وهل من أفتى بوجوبها مُخطئ؟ وما الدليل على خطئه؟
“Apa dalil (yang menyatakan) bahwa hukum boikot (produk kafir) itu mustahab (disukai/sunnah)? Apakah fihak yang menfatwakan akan keharamannya itu bersalah? Dan apa dalil atas kesalahannya?
Syaikh Yasîr Burhâmî hafizhahullâhu menjawab :
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله، أما بعد؛
فنحن نقول: مسألة المقاطعة مسألة مصالح ومفاسد؛ لأن الأصل جواز البيع والشراء مع الكفار بشروطه، وراجع “فضل الغني الحميد”، فلا يحرم ذلك إلا بدليل، فلابد من دراسة جدوى حول كل سلعة ودولة مقاطعة وحول مدى الضرر الذي يلحق بالمسلمين وبالكفار، وبناءً على المصلحة والمفسدة تكون الفتوى، وليس التحريم بمجرد العواطف والهتافات.
Segala puji hanyalah milik Alloh. Semoga sholawat dan salam senantiasa terlimpahkan kepada Rasulullah, amma ba’d :
Kami berpendapat bahwa permasalahan boikot itu adalah perkara mashlahat dan mafsadat, karena secara asal boleh hukumnya bertransaksi dan berjual beli dengan kaum kafir dengan ketentuan/syarat-syaratnya. Rujuklah buku “Fadhl al-Ghanî al-Hamîd”. Jadi boikot itu tidaklah diharamkan kecuali dengan dalil.
Seharusnya, perlu melakukan studi kelayakan terhadap seluruh komoditas dan negara yang akan diboikot, serta sejauh mana efek negatif/kerusakannya terhadap kaum muslimin dan kaum kuffar. Berangkat dari pertimbangan maslahat dan madharat lah fatwa itu diberikan, bukannya sekedar mengharamkan hanya berangkat dari emosi dan perasaan belaka.
Sumber : Shoutus Salaf (Salaf Voice)