Salman Al-Farisi radhiyallahu ‘anhu (Wafat di Madain Tahun 36 H) berkata : اَلْعِلْمُ كَثِيْرٌ وَالْعُمْرُ قَصِيْرٌ فَخُذْ مِنَ الْعِلْمِ مَا تَحْتَاجُ إِلَيْهِ فِيْ أَمْرِ دِيْنِكَ. “Ilmu itu banyak sedangkan umur itu pendek (terbatas), maka ambillah ilmu (yang terpenting) yang engkau butuhkan dalam urusan agamamu.” (Shifatush Shafwah, 1/546).
Dahulu aku gemar baca kitab Barzanji dan Daiba’. Dahulu aku tukang Tahlilan dan Yasinan. Dahulu aku pelopor pemuda dan pemudi untuk acara Maulidan dan Nuzul Qur’an. Berbagai jimat dan barang betuang aku kumpulkan dengan harapan mendapat kesaktian. Dengan bekal itu katanya bisa sukses dalam berdakwah. Akhirnya orang pintar alias dukun aku banggakan. Baju onto kusumo, […]
Continue Reading
💫 Kenapa seorang mayit memilih “bersedekah” jika bisa kembali hidup ke dunia? Sebagaimana firman Allah: رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ “Wahai Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda [kematian]ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah…” {QS. Al Munafiqun: 10} ❓Kenapa dia tidak mengatakan, “Maka aku dapat melaksanakan umroh” “Maka aku dapat melakukan sholat atau […]
Continue Reading
Salim bin Abdullah bin Umar al-Khatab lahir di Madinah, kota tempat Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam dimakamkan, kota tujuan hijrah yang udaranya penuh keharuman nubuwah, tempat turunnya wahyu ilahi dari Rabb semesta alam. Beliau dibesarkan oleh ayahandanya yang zuhud, rajin puasa dan sholat malam, yang memiliki akhlak dan tabiat al-Faruq Umar bin al-Khatab. Dada Salim […]
Continue Reading
Profesor DR As-Syaikh Ibrâhîm bin ‘Âmir ar-Ruhailî hafizhahullâhu berkata : 👉 Perpindahan ilmu dari seorang ‘âlim kepada pelajar memiliki 4 tahapan eksistensi : 1⃣ Eksistensi nya di hati seorang ‘âlim yang porosnya berputar di atas dalil yang benar dan pemahaman yang unggul. 2⃣ Eksistensi nya di lisan seorang pengajar yang porosnya berada di atas kekuatan […]
Continue Reading
🔉Al-Hasan al-Bashrî rahimahullâhu berkata : 🍀 Sesungguhnya lisan seorang mu’min itu 👉 berada di belakang hatinya 🔺Apabila ia hendak berbicara sesuatu 👉 maka ia merenungkan dulu dengan hatinya 👉 kemudian baru disampaikan dengan lisannya
Adalah Harun ibn ‘Abdillah, seorang ulama ahli hadits yang juga pedagang kain di kota Baghdad, menceritakan betapa ihsannya seorang Ahmad ibn Hanbal dalam mengkritik dan memberi nasehat. “Suatu hari,” Harun ibn ‘Abdillah berkisah, “Saat malam beranjak larut, pintu rumahku di ketuk”. “Siapa..?”, tanyaku. “Ahmad”, jawab orang diluar pelan. “Ahmad yang mana..?” tanyaku makin penasaran. “Ibn […]
Continue Reading