Salam kenal. Ana Abu Fadhil dari Blora. Ana sering kunjungi blog Antum, semoga tetap istiqomah . Kunjungi dan beri saran atau kritik blog ana sebagai ajang silaturahmi di http://abufadhilblora.wordpress.com. Barokallohufiekum.
assalamu’alaikum
ya Aba salma.. kaifa haluk?
salam kenal, ana Abuhanifah
semoga Allah ta’ala melimpahkan keikhlasan dan keteguhan kepada kita dalam meniti jalan yang haq, amin
baarakallaahu fiikum
wa jazakumullah
Wa’alaikumus Salam. Ana bikhayrin ya Aba Hanifah. Semoga antum juga dalam keadaan demikian. Wa fika barokallohu…
Akh ana minta tolong aja, nama anak cewek/cowok yang ada tambahan : ni’mal ‘aun … mengandung tazkiyah tidak?
Ana khawatir mengandung tazkiyah. Sebab kata ni’ma di dalam bahasa Arab itu bermakna madh (pujian), lawan dari kata bi`sa yang bermakna dzamm (celaan). Namun, ana blm mendapati ada pendapat ulama ttg masalah ini. Sehingga, ana tdk berani mengatakan bahwa kata ini mengandung tazkiyah secara pasti ataukah tidak disebabkan keterbatasan ilmu ana. Wallohu a’lam bihs showab.
Wa’alaikumus Salam
Menukil jawaban Syaikh Abu Sa’id Bal’id al-Jazairi, yang menjawab pertanyaan yang saya ajukan pertanyaan ttg perselisihan diantara ulama, maka beliau menasehati agar kita sibuk dengan menuntut ilmu dan berpegang dengan ulama senior (kibar) yang inshaf dan adil dalam hal ini, seperti al-Allamah al-‘Abbad, Shalih al-Fauzan, dll. Dan agar kita membaca buku “Rifqon Ahlas Sunnah bi Ahlis Sunnah” di dalam menyikapi perselisihan seperti ini… Wallohu a’lam.
Assalamualaikum,
saya coba download e-book tapi pdf file nya nggak terbaca alias error,
gimana nih, & salam kenal
Wa’alaikumus Salam
Salam kenal juga akhy…
Itu file pdf yang mana? Sebab ada kemungkinan proses download blm selesai atau koneksi internet antum kurang baik…
Akh, tadi malam di sebuah acara talk show di sebuah stasiun televisi, seorang tokoh politik ditanya tentang perspektif Islam terhadap kepemimpinan seorang wanita. Dia menjawab yang intinya : Kalo untuk immamatul ‘udzma maka para ulama sepakat haram dipimpin oleh seorang wanita, tetapi untuk pemimpin dibawahnya yang berskala lokal/nasional seperti presiden maka terjadi khilaf di kalangan para ulama antara boleh/tidak boleh, jika demikian keadaannya maka baru dipertimbangkan antara maslahat dan mudhorotnya. Oia, tokoh ini mendapat gelar doktoral dari Madinah, bahkan yang memwisuda dia Syaikh Abdul Muhsin Al ‘Abbad sendiri. Saya kira semua orang tahu siapa dia. Bagaimana mematahkan syubhat macam begini akh?.. jazakalloh khoiron
Saudara kita, penuntut ilmu yang antusias dan penulis yang ilmiah, al-Akh Abu Rumaisha Muhammad Abduh -Jazzahullahu khoyron ‘anil Islam wal Muslimin- telah menulis artikel yang bermanfaat ttg hal ini. Silakan baca http://rumaysho.wordpress.com/2009/01/16/pemimpin-wanita-dalam-tinjauan-islam/. Semoga dapat memberikan tambahan ilmu dan manfaat.
saya download ebook terbaru, downlaod sudah selesai & pdf nya muncul dan tidak ada isinya.
Ebook yang mana itu akh? Apakah dowloadnya benar2 selesai? Hal ini bisa antum coba cek dan bandingkan besar file yg sudah terdownload dg informasi file pada server. Sebab saya menduga ada kemungkinan koneksi putus oleh sebab koneksi kurang baik.
salamun’alaikum, syukron atas jawaban antum mengenai foto, slm kenal an ikhwan garut. afwan akh boleh g an minta posting artikel tentang sunnah2 adzan serta bid’ah2nya, syukron, jazakallohu khoiro
Assalamu’alaikum,
akh . di link Maktabah banyak link yang broken …
artikel² sangat bagus, gimana bisa mendapatkannya yah..?? apa antum ada zip²an filenya ..??
kalo antum ndak keberatan bisa minta tlg kirimkan ke email ana di deconlabel[at]yahoo[dot]com
Jazakallohu khoir .. 🙂
Wa’alaikumus Salam
Yang mana saja akh yang broken? Ana coba di sini banyak yg bisa nih…
assalamualaikum mas pa kabar aku YUYUS koncomu apa masih ingat btw kirim2 artikel di blog aku donk ok
btw blogku yuyuscute.wordpress.com
btw skrg sibuk apa nih ?????????
Wa’alaikumus Salam Warohmatullahi Wabarokatuh
Ya masih ingat. Yuyus MIPA Fisika yang ‘agak’ gemuk.
Ana buka blog ente koq tambah Narsis gini yus.
Gimana ente sekarang? Ana baik2 aja dan cukup sibuk…
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
salam ta’aruf. ana pendatang baru dibarisan da’i-da’i dunia maya pada wordpress. ana boleh minta script banner blog antm untuk dipasang di blog ana kalo antm pny bisa dikirim ke email ana. YM antum dah ana add di email ana. di respon yach…
Assalamu’alaikum
afwan akhi..
tuk koment nomor 11.
akh mari kita bersilaturahmi d garut.kumpul dengan ikhwan2.
Alhamdulillah di Garut sekarang sudah mulai merintis kajian salaf.
kalo antum ingin taklim di garut silahkan datang ke masjid almubarok depan terminal Ciawitali tiap hari minggu jam 9 pagi dengan ustad Abu Fawas (staf pengajar di ponpes ihyaussunnah tasikmalaya Abu Qotadah). untuk info kunjungi blog sederhana ana di http://www.diqra.wordpress.com salafi garut ditunggu akh..+ antum tinggal dmn garut nya?
wassalam
Bismillah…tolong dibahas tentang wajibnya vaksinasi meningitis untuk kaum muslimin yang akan menunaikan ibadah haji…karena menurut info terbaru…vaksin tersebut mengandung babi…dan pihak mamlakah su’udiyyah mewajibkan vaksinasi meningitis….apa semua ini benar…?
Masalah vaksin pernah dibahas oleh al-Ustadz Abu Ubaidah di dalam majalah al-Furqon. Di dalamnya beliau memberikan perincian ilmiah yang sangat bermanfaat, yang intinya apabila keadaan memang darurat dan apabila tdk dilakukan memang dapat memberikan madharat secara penelitian dan eksperimental, maka vaksin yg demikian ini tidak mengapa. Beliau juga menukilkan pembahasan ini dari fatawa Lajnah Daimah. Wallohu a’lam.
Assalamu’alaykum
Pa kabar Ustadz?
Ada pertanyaan seputar fenomena jejaring sosial, bagaimana hukum facebook ato friendster?
Terima kasih atas jawaban antum.
Ana mau tanya, bagaimana hukum lelang?
Jika lelang diperbolehkan, bagaimana dengan sistem lelang seperti swinde.com? Dalam situs tersebut, kita harus membayar sejumlah uang untuk mengajukan penawaran terhadap suatu barang yang dilelang.
Assalaamu’alaikum…
Ana sudah mengenal lama web ini dan sering mendownload e-book dari sini….
Ana berterimakasih sekali kepada Abu Salma…Alhamndulillah melalui web ini ana banyak mendapatkan ‘Ilmu…semoga Allah senantiasa melimpahkan kesehatan, kekuatan, hidayah dan rezki yg cukup kepada antum dan keluarga…
Wassalaamu ‘alaikum….
Assalamu’alaikum.
Semoga Alloh senantiasa merahmati kita semua. Ana ada artikel (terjemahan ana sendiri), minta tolong untuk antum edit, kalau antum lihat bermanfa’at silahkan di sebarkan, jika tidak maka tidak mengapa untuk antum hapus. Barokallohu lakum.
Berikut artikelnya :
نصيحة لأهل السنة والجماعة
Nasihat Bagi Ahlu Sunnah wal Jama’ah
الشيخ محمد بن عبد الوهاب الوصابي حفظه الله
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab al Wushobiy hafidzohulloh
بسم الله الرحمن الرحيم
Dengan Nama Alloh Yang Maha Penasih Lagi Maha Penyayang
Segala puji bagi Alloh, sholawat dan salam atas Rosululloh, keluarganya, shabatnya dan seluruh yang loyal kepadanya sholallohu ‘alaihi wa sallam. Amma ba’du :
Alloh Ta’ala menguji para hambanya dengan berbagai ujian yang Dia kehendaki, sebagai ujian dan seleksi bagi mereka. Sebagaimana firman Ta’ala : “.. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). dan Hanya kepada kamilah kamu dikembalikan”. (QS. Al Anbiya : 35). Dan sebagimana firmanyNya subhanahu : “Alif laam miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?. Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta”. (QS. Al Ankabut : 1-3). Dalam ayat di atas Alloh menjelaskan ketentuanNya kepada makhlukNya, yakni akan menguji mereka; dengan kemaslahatan dan bencana, dengan kekayaan dan kemiskinan, dengan kesulitan dan kemudahan, dengan kemuliaan dan kehinaan, dan dengan kehidupan dan kematian. Hingga terbukti tatkala adanya ujian, siapa yang terfithan dan siapa yang selamat. Alloh telah menjelaskan dalam kitabNya yang mulia, bahwa ujian itu pada hakikatnya merupakan kebaikan bagi orang-orang yang beriman, karena dalam ujian tersebut akan namapak kekokohan dan kelemahan Iman seorang mu’min. Seorang mu’min (adalah) yang berinteraksi dengan ujian/fitnah dengan interaksi yang syar’i.
(Adapun tentang) orang-orang yang mengedapankan pendapat dan hawa nafsunya, Alloh Ta’ala berfirman :”Supaya Allah memisahkan (golongan) yang buruk dari yang baik dan menjadikan (golongan) yang buruk itu sebagiannya di atas sebagian yang lain, lalu kesemuanya ditumpukkan-Nya, dan dimasukkan-Nya ke dalam neraka jahannam. mereka Itulah orang-orang yang merugi”. (QS. Al Anfal : 37). Alloh berfirman: “Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dalam keadaan kamu sekarang ini, sehingga dia menyisihkan yang buruk (munafik) dari yang baik (mukmin)”. (QS. Al Imron : 179). Dan sebagimana firman Ta’ala : “Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu”. (QS. An Nur : 11). Alloh Ta’ala menejelaskan tata cara berinteraksi dengan ujian/bencana/fitnah dalam kitabNya yang mulia, sehingga tidak tersalah dan terjatuh.
Tatkala terjadi fitnah/bencana/ujian Alloh memberikan tuntunan supaya kembali kepada ahli ilmu, khususnya para ulama yang sangat mendalam ilmunya. Alloh Ta’ala berfirman : “Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (rasul dan ulil Amri). Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut syaitan, kecuali sebahagian kecil saja (di antaramu)”. (QS. An Nisa : 83).
Tatkala menafsirkan ayat ini As Syaikh al ‘Alamah Abdurrohman bin Nashir As Sa’di rohimahulloh berkata : “Ulil Amri adalah pemilik pendapat, ilmu, nasihat, akal dan keteguhan, orang-orang yang mengetahui masalah dan mengetahui kebaikan dan kejelekan”.
Kemudian beliau rohimahulloh berkata : “Ayat ini sebagai dalil bagi kaidah adabiyah, yaitu : Jika terjadi suatu kejadian yang memerlukan pembahasan, maka harus diserahkan pada ahlinya. Janganlah mendahului pendapat mereka, karena seorang yang ahli akan lebih dekat kepada kebenaran dan keselamatan. Di dalamnya ada larangan tergesa-gesa dan terburu-bura dalam menyebarkan permasalahan tatkala baru mendengarnya. Permasalahan itu memerlukan penelitian dan pemikiran sebelum di katakana, apakah maslahat sehingga harus disampaikan kepada manusia ?, atau kah tidak sehingga tidak menyampaikannya ?”. Selesai.
Demikan pula Nabi r, beliau memberikan petujuk kepada umat; tentang tata cara berinteraksi dengan fitnah/bencana/ujian, beliau bersabda : “Sa’id benar-benar orang yang dijauhkan dari fitnah, Sa’id benar-benar orang yang dijauhkan dari fitnah, Sa’id benar-benar orang yang dijauhkan dari fitnah, dan bila di uji maka bersabar dan menakjubkan”. (HR. Abu Daud dari Miqdad bin Al Aswad rodiyallohu ‘anhu. Muhadits Zaman ini, As Syaikh, Al ‘Alamah Al Albani rohimahulloh mensahihkannya dalam Sahih Sunan Abi Daud [4263], al Misykah [5405] dan dalam as Sahihah [973].
Rosululloah r menunjuki mereka pada suatu akses terbaik tatkala terjadi fitnah :
الْعِبَادَةُ فِي الْهَرْجِ كَهِجْرَةٍ إِلَيَّ
“Ibadah pada masa genting/sulit /fitnah seperti hijrah kepadaku”. (HR. Muslim, dari sahabat Ma’qil bin Yassar rodiyallohu ‘anhu).
Inilah petunjuk as Salaf, madzhab yang di kutif mereka, menjauhi fitnah dan tidak terjerumus kedalamnya.
Al ‘Alamah Ibnul Qoyyim rohimahulloh memaparkan dalam kitabnya yang sangat bermanfa’at “Hadiy al Arwah”, pada akhir bab ke tujuh puluh, dari sebagian as Salaf, dia berkata : “Menahan diri tatkala ada fitnah merupakan sunnah yang terdahulu lagi wajib dilakukan, jika engkau di uji, maka dahulukanlah jiwa mu daripada agama mu, janganlah menolong fitnah tersebut; baik dengan tangan atau pun dengan lisan. Akan tetapi, tahanlah lisan, tangan dan hawa nafsu mu. Dialah Alloh yang akan menolong”. (Hadiy al Arwah, h. 434, cetakan Darul Fajr wa at Turots).
Beliau rohimahulloh berkata dalam “Jalalul Afham”, h. 475, cetakan Dar Ibnu hazm, Tahqiq Masyhur Hasan Salman : ‘Kebiasaan ulama tidak meneliti masalah-masalah yang buruk, maka contohlah mereka, tatkala menyebut dan menghitungnya’.
Oleh karena itu, aku wasiatkan pada saudara kami ahlus sunnah wa jama’ah di Yaman dan di luar Yaman, untuk tidak terjerumus pada fitnah, baik yang di masa sekarang atau pun di masa yang akan datang.
Fitnah-fitnah yang telah lalu telah cukup begi mereka, dengan tidak tergesa-gesa dan terjerumus kedalamnya. Maka begi mereka wajib memberikan maslah ini kepada ahlinya – sebagimana perintah Alloh –, yakni kepada para ulama, mereka adalah orang-orang yang paling mengetahui kenyataan, paling mengetahui maslahat dan mafsadat, palinh mengetahui yang memberikan manfa’at dan madlhorot, mereka menuntun umat pada jalan keamanan.
Bila saja orang umum dan pencari ilmu menjerumuskan diri pada ‘debu fitnah’, tidak memperdulikan ahli ilmu/para ulama, maka akan menambah kejelakan, mempertajam, memperbesar dan memperluas fitnah.
Maka wajib bagi setiap muslim untuk mengetahui kedudukan dirinya. Orang awam kewajibannya dengan dirinya sendiri[1] dan memikirkan amal dan ibadahnya seupaya di terima Robb nya. Jika mendapatkan perkara yang sulit maka wajib bertanya kepada ahli ilmu/ulama. Sebagimana firman Ta’ala :
فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ
“Bertanyalan kepada ahli ilmu !, jika kalian tidak mengetahui”. (QS. An Nahl : 43, Al Anbiya : 7).
Kewajiban tholibul ilmi harus sadar dengan kedudukannya, belajarnya, hapalannya dan menjaga lisannya kecuali dalam kebaikan. Jika ada orang awam bertanya kepadanya maka tunjukanlah dia kepada ahli ilmu/ulama. Ketahuilah wahai tholibul ilmi !, andaikan kamu memakai baju ulama (padahal dia belum jadi ulama –penj) kemudian menceburkan diri pada masalah-masalah fitnah; dengan menta’dil atau menjarh orang-orang yang dia kehendaki, dan mengumbar hukum di sini dan di sana, berfatwa dengan sesuatu yang sesuai dengan hawa nafsunya; Maka janganlah kamu merasa aman dengan makar Alloh, jangan merasa aman dari disingkapkannya (jati dirimu), sesungguhnya nabi r bersabda :
Yang berpenampilan dengan sesuatu yang tidak diberikan kepadanya, seperti memakai baju kebohongan”. (Mutafaq ‘alaih, dari Asma binti Abi Bakr rodiyallohu ‘anhuma).
Wahai para pencari ilmu, jarh dan ta’dil merupakan bagian agama kita, akan tetapi bukan pekerjaan setiap orang dan seenak perut.
Jarh wa ta’dil memiliki ahlinya, merekalah para ulama yang bertaqwa, yang ikhlas, yang jujur, yang kasih saying, yang bijaksana, yang terpilih, yang meletakan sesuatu pada kemestiannya, bukan dikarenakan ingin cari muka di hadapan seseorang, tidak terpengaruh dengan perasaan hati; Mereka hanya meletakannya pada tempatnya yang pantas dan mesti, tidak dzolim, tidak dikarenakan permusuhan, tidak dilandasi dendam dan tidak pula dikarenakan riya dan sum’ah.
Adapun membicarakan ahli bid’ah dan pengekor hawa nafsu merupakan perkara yang baku di antara ahli sunnah wal jama’ah, orang awam memberikan peringatan, demikian pula para pencari ilmu, mereka mengutif perkataan ahli ilmu tentang ahli ahwa/pengekor hawa nafsu dengan tanpa menambah dan tidak serampangan.
Adapun tentang fitnah, jika terjadinya antara dua orang alim dari kalangan ulama ahlu sunnah, maka tidak boleh ikut campur tentangnya kecuali ulama ahlu sunnah. Merekalah orang-orang yang paling mengetahui maslahat dan mafsadat, dan paling mengetahui, siapa yang mesti di ta’dil dan siapa pula yang berhak di jarh. Adapun orang awam dan pencari ilmu tidak boleh menjerumuskan diri ke dalam fitnah ini, apalagi dengan menjarh atau pun manta’dil.
Para ulama lah yang berhak menghukumi dua orang alim yang berselisih, dengan sesuatu yang bersesuaian dengan al Kitab dan as Sunnah. Sebagimana firman Ta’ala :
“Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. kalau dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil. Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat”. (QS. Al Hujuroot : 9-10).
Wahai para pencari ilmu, wajib bagi kalian untuk berlaku hati-hati dan tidak tergesa-gesa, karena nabi sholallohu ‘alaihi wa sallam telah bersabda :
التأني من الله والعجلة من الشيطان
“Sikap hati-hati dari Alloh, sedangkan tergesa-gesa dari syithon”. (HR. Baihaqi dalam Syu’abul Iman dan Abu Ya’la dari Anas. Syaikh Al Albani menghasankannya dalam Sahih al Jami, lihat as Sahihah No. 1795).
Aku mendengar guruku, Syaikhuna Muqbil bin Hadi Al Wadi’iy –rohimahulloh– berkata :
يا أهل السنة إياكم والسرعة، فإن السرعة تؤدي إلى الإنقلاب”.اهـ
“Wahai ahlu sunnah, hati-hatilah dari sikap cepat (tergesa-gesa), karena tergesa-gesa menghantarkan pada pemberontakan/kudeta”. Selesai.
Alangkah banyaknya pemilik pendapat merasa tenang berada di tengah-tengah kalian, dia mendapatkan teman dan penolong, dan tatkala kalian sodorkan pemikiran dan perkataannya pada ahli ilmu maka kalian mengetahui hakikat pemikiran dan pendapatnya.
Tidak setiap orang yang Alloh anugrahkan keahlian berkhutbah, atau menulis, atau sastra, atau hafalan, kemudian dia menjarh, atau menta’dil, atau menghukumi ada dalam ketetapan yang benar.
Perkataan yang pantas dikatakan kepadanya adalah : Urusan ini bukan bagian dan keahlian kamu; Ia merupakan kekhususan ahli ilmu. Kamu mestinya dihukumi, bukan menghukumi. Kami akan mengadukan keadaanmu pada ahli ilmu, inilah yang semestinya kamu katakan, wahai pencari ilmu. Adapun mengekor di setiap pemikiran; walaupun pemikiran yang rendahan, atau membiarkan kelancangan pada ahli ilmu; kamu terdiam seribu bahasa, bahkan menolongnya, maka tidak akan melahirkan kebaikan, selama-lamanya.
Wahai para pencari ilmu, kewajiban kita menempatkan manusia pada kedudukannya.
Ulama memiliki kedudukan dan kekhususan.
Pencari ilmu memiliki kedudukan dan kekhususan.
Orang awam pun memiliki kedudukan dan kekhususan.
Semuanya bekerjasama dalam kebaikan dan ketaqwaan, serta dalam menyebarkan dakwah salafiyah di tengah-tengah manusia. Dengan demikan akan tercapai persatuan, rasa cinta dan kasih sayang di antara kita. Sebagimana sabda Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam :
ليس منا من لم يجل كبيرنا و يرحم صغيرنا ! و يعرف لعالمنا حقه
“Bukan golongan kami orang yang tidak memuliakan yang tua di antara kami, dan tidak menyayangi yang muda di antara kami, dan yang tidak mengtahui hak ahli ilmu”. (HR. Ahmad dan Haikim dari Ubadah bin Shomit. as Syaikh al ‘Alamah al Albani rohimahulloh menghasankannya dalam Sahih Al Jami’, No. 5443.
Kami memohohon kepada Alloh agar memahamkan kita pada agama.
Dan menjadikan kita sebagai hamba-hambaNya yang shalih.
Serta mengumpulkan kalimat kaum muslimin, di atas kenenaran yang terang.
Segala puji bagi Robb semesta alam.
أبو إبراهيم محمد بن عبد الوهاب الوصابي العبدلي
الحديدة
في 15 / 9 / 1429هـ
Abu Ibrahim Muhammad bin Abdul Wahhab al Wushobiy Al ‘Abdaliy
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Salam kenal akhi…..
Sudah lama ana mengunjungi dan membaca artikel dari web akhi ini….,
untuk saat ini ana minta izin memasukkan web akhi dalam blogroll blog saya di http://www.ibnumajjah.wordpress.com, blog saya dikonsentrasikan untuk ebook islam dalam format chm dan dapat di download secara gratis……..
mohon kunjungan dari akhi ke blog ana dan mohon saran serta kritiknya…..
Jazakallahu khairon…
akhi mau tanya, gimana caranya menampilkan gambar2 seperti di blog ini, seperti gambar ebook, dan custume headernya. klo bisa balasnya di blog ana ya… sukron.
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuhu
Akhi ini tulisan saya semoga bermanfaat klik aja di sini
barakallahufikum
Wa’alaikumus Salam
Syukron atas link-nya, namun setelah ana membaca tulisan antum masih banyak poin-poin yang bisa dikritisi, terutama judulnya saja sudah kurang tepat. Ketika antum mengatakan permasalahan at-Turats sudah selesai, selesai dalam hal apa? menurut siapa? dan atas dasar apa?
Jadi, afwan sekali lagi, ana rasa pemikiran dalam tulisan tsb masih dangkal sebagaimana pemikiran sumber yang antum nukil…
assalamualaikum. kaifa haluk ya akhiy
salam kenal ana assindiya —–pendatang baru nih.
afwan ana minta izin llink blog antum dan link artikel e-book antum
buat di blog ana http://www.iccirut.wordpress.com
sekali-kali kunjungi ya akh n post komentar kritik atau sarannya. maklum blog baru n amatiran.
salam kenal ana Fuad dari aceh. jazakallah ustazd ana banyak mendapat ilmu dari blog antum. ana kenal manhaj salaf juga dari sini. semoga Allah Ta’ala selalu memberikan rahmat dan berkah kepada untuk kita semua. Amiin
assalamu’alaikum. akh, ana ijin posting2 di blog dari ebook2 antum. oya, sebenernya gak niat niru, tapi tampilan blog antum bagus, terpaksa deh ana terinspirasi untuk ngatur tampilan blog ana. he3. syukron.
Assalamu’alaikum, salam kenal dari Abu Abdirrahman. mari kita semarakkan pagi dan petang kita dengan dzikir pagi petang. download di http://dzikirpagipetang.blogspot.com
akh, ana pengelola aldisain.wordpress.com. di blog tersebut tersedia majalah elektronik (e-magz) yang berjudul alle-magz yang bisa diunduh dalam bentuk pdf, berisi artikel islam dan teknologi/komputer. sekarang baru muncul edisi pertama, masih sederhana tampilannya. ana ambil artikel-artikel islam dari sumber yang bagus, insya allah. jika antum ada waktu, ana sangat senang jika antum mau mengkritik atau memberi saran. syukron.
Assalamu’alaikum,
Afwan ana mau izin nge-link blog antum, Link download e-books antum bagus2, Sekalian promo Blog Ma’had Al-I’tisham Wonosari Gunungkidul DIY, http://pontrenalitisham.wordpress.com
Jazzakallah
Assalamu’alaykum…,
sungguh ebooknya sangat bermanfaat, syukron.
Boleh nggak ebook ini ana download dan ana sebarluaskan melalui blog ana?
Jazakumullahu Khair…
Salam kenal. Ana Abu Fadhil dari Blora. Ana sering kunjungi blog Antum, semoga tetap istiqomah . Kunjungi dan beri saran atau kritik blog ana sebagai ajang silaturahmi di http://abufadhilblora.wordpress.com. Barokallohufiekum.
assalamu’alaikum
ya Aba salma.. kaifa haluk?
salam kenal, ana Abuhanifah
semoga Allah ta’ala melimpahkan keikhlasan dan keteguhan kepada kita dalam meniti jalan yang haq, amin
baarakallaahu fiikum
wa jazakumullah
Assalamu’alaikum
salam kenal ana Ahmad
Syukron wa Barokallohufiek atas Animator feednya. Semoga Allah Ta’ala membalas amal Antum. Domain blog ana di http://abu-fadhil.co.cc
Akh ana minta tolong aja, nama anak cewek/cowok yang ada tambahan : ni’mal ‘aun … mengandung tazkiyah tidak?
Assalamu’alaykum
Gimana komentar antum mengenai fitnah *** dan semua yang ada di http://www.***.keren***/ serta http://***habibah.wordpress.***/
Syukron atas tanggapan antum
Assalamualaikum,
saya coba download e-book tapi pdf file nya nggak terbaca alias error,
gimana nih, & salam kenal
Akh, tadi malam di sebuah acara talk show di sebuah stasiun televisi, seorang tokoh politik ditanya tentang perspektif Islam terhadap kepemimpinan seorang wanita. Dia menjawab yang intinya : Kalo untuk immamatul ‘udzma maka para ulama sepakat haram dipimpin oleh seorang wanita, tetapi untuk pemimpin dibawahnya yang berskala lokal/nasional seperti presiden maka terjadi khilaf di kalangan para ulama antara boleh/tidak boleh, jika demikian keadaannya maka baru dipertimbangkan antara maslahat dan mudhorotnya. Oia, tokoh ini mendapat gelar doktoral dari Madinah, bahkan yang memwisuda dia Syaikh Abdul Muhsin Al ‘Abbad sendiri. Saya kira semua orang tahu siapa dia. Bagaimana mematahkan syubhat macam begini akh?.. jazakalloh khoiron
saya download ebook terbaru, downlaod sudah selesai & pdf nya muncul dan tidak ada isinya.
assalamualaikum….salam kenal akhi…tetap istiqomah ya…barokallohu fiik
salamun’alaikum, syukron atas jawaban antum mengenai foto, slm kenal an ikhwan garut. afwan akh boleh g an minta posting artikel tentang sunnah2 adzan serta bid’ah2nya, syukron, jazakallohu khoiro
Assalamu’alaikum,
salam kenal, ana Iqbal
alhamdulillah file” ebooknya bermanfaat banget nich
Assalamu’alaikum,
akh . di link Maktabah banyak link yang broken …
artikel² sangat bagus, gimana bisa mendapatkannya yah..?? apa antum ada zip²an filenya ..??
kalo antum ndak keberatan bisa minta tlg kirimkan ke email ana di deconlabel[at]yahoo[dot]com
Jazakallohu khoir .. 🙂
Assalamualaikum Wr.Wb
Salam Ukhuwah dar ana..
Barangsiapa mendapati suatu fitnah maka padamkanlah dengan takwa…
…salam buat ahlussunnah di mana pun berada, semoga Alloh memberi keistiqomahan kepada kita semua untuk meniti jalan kebenaran…
assalamualaikum mas pa kabar aku YUYUS koncomu apa masih ingat btw kirim2 artikel di blog aku donk ok
btw blogku yuyuscute.wordpress.com
btw skrg sibuk apa nih ?????????
assalamu’alaykum
salam ukhuwah dan semoga tetap istiqomah….
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
salam ta’aruf. ana pendatang baru dibarisan da’i-da’i dunia maya pada wordpress. ana boleh minta script banner blog antm untuk dipasang di blog ana kalo antm pny bisa dikirim ke email ana. YM antum dah ana add di email ana. di respon yach…
Assalamu’alaikum
afwan akhi..
tuk koment nomor 11.
akh mari kita bersilaturahmi d garut.kumpul dengan ikhwan2.
Alhamdulillah di Garut sekarang sudah mulai merintis kajian salaf.
kalo antum ingin taklim di garut silahkan datang ke masjid almubarok depan terminal Ciawitali tiap hari minggu jam 9 pagi dengan ustad Abu Fawas (staf pengajar di ponpes ihyaussunnah tasikmalaya Abu Qotadah). untuk info kunjungi blog sederhana ana di http://www.diqra.wordpress.com salafi garut ditunggu akh..+ antum tinggal dmn garut nya?
wassalam
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh,
Minta tolong diinfokan ke teman-teman di ma’had, siapa tahu ada yang minat dan atau perlu tambahan biaya sekolah
Syukran
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh,
Minta tolong diinfokan ke teman-teman di ma’had, siapa tahu ada yang minat dan atau perlu tambahan biaya sekolah
http://salafyitb.wordpress.com/2009/05/11/tawaran-project-penerjemahan/
Syukran
assalamu’alaikum
salam ukhuwah…….
Bismillah…tolong dibahas tentang wajibnya vaksinasi meningitis untuk kaum muslimin yang akan menunaikan ibadah haji…karena menurut info terbaru…vaksin tersebut mengandung babi…dan pihak mamlakah su’udiyyah mewajibkan vaksinasi meningitis….apa semua ini benar…?
Assalamu’alaykum
Pa kabar
Ustadz?Ada pertanyaan seputar fenomena jejaring sosial, bagaimana hukum facebook ato friendster?
Terima kasih atas jawaban antum.
Assalamu’alaikum..
mohon ijin donlot ebook sekilas tentang ruh
salam ukhuwah
http://mromi.wordpress.com/
Assalamu’alaikum,
Ana mau tanya, bagaimana hukum lelang?
Jika lelang diperbolehkan, bagaimana dengan sistem lelang seperti swinde.com? Dalam situs tersebut, kita harus membayar sejumlah uang untuk mengajukan penawaran terhadap suatu barang yang dilelang.
Mohon penjelasannya, Jazakumulloh.
Assalamu’alaikum,
Salam kenal …akhi..
boleh tidak link dengan blog ana
Jazakallahu khairon,
Wassalam
http://abuzahrakusnanto.wordpress.com/
Assalamualikum……
saudaraku, mohon ijin untuk donlod dan copy artikel2 di sini, semoga berkenan dan menambah ilmu….
Wassalam.
Assalamu’alaikum.salam kenal dari abuhilyah auliya,mohon ijin untuk copy artikel2 yg bermanfaat.
Assalaamu’alaikum…
Ana sudah mengenal lama web ini dan sering mendownload e-book dari sini….
Ana berterimakasih sekali kepada Abu Salma…Alhamndulillah melalui web ini ana banyak mendapatkan ‘Ilmu…semoga Allah senantiasa melimpahkan kesehatan, kekuatan, hidayah dan rezki yg cukup kepada antum dan keluarga…
Wassalaamu ‘alaikum….
Makasih ya, buku-bukunya sangat membantu menambah pengetahuan agama saya dan keluarga, dan temen2 saya 🙂
Sukses terus 🙂
Assalamualaikum ..Wr Wb
Kunjungan pertama Boz..
Salam kenal
disini banyak artikel yg bermanfaat
Terimakasih telah berbagi
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
salam ukhuwah dari ana.
Assalamu’alaikum.
Semoga Alloh senantiasa merahmati kita semua. Ana ada artikel (terjemahan ana sendiri), minta tolong untuk antum edit, kalau antum lihat bermanfa’at silahkan di sebarkan, jika tidak maka tidak mengapa untuk antum hapus. Barokallohu lakum.
Berikut artikelnya :
نصيحة لأهل السنة والجماعة
Nasihat Bagi Ahlu Sunnah wal Jama’ah
الشيخ محمد بن عبد الوهاب الوصابي حفظه الله
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab al Wushobiy hafidzohulloh
بسم الله الرحمن الرحيم
Dengan Nama Alloh Yang Maha Penasih Lagi Maha Penyayang
Segala puji bagi Alloh, sholawat dan salam atas Rosululloh, keluarganya, shabatnya dan seluruh yang loyal kepadanya sholallohu ‘alaihi wa sallam. Amma ba’du :
Alloh Ta’ala menguji para hambanya dengan berbagai ujian yang Dia kehendaki, sebagai ujian dan seleksi bagi mereka. Sebagaimana firman Ta’ala : “.. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). dan Hanya kepada kamilah kamu dikembalikan”. (QS. Al Anbiya : 35). Dan sebagimana firmanyNya subhanahu : “Alif laam miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?. Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta”. (QS. Al Ankabut : 1-3). Dalam ayat di atas Alloh menjelaskan ketentuanNya kepada makhlukNya, yakni akan menguji mereka; dengan kemaslahatan dan bencana, dengan kekayaan dan kemiskinan, dengan kesulitan dan kemudahan, dengan kemuliaan dan kehinaan, dan dengan kehidupan dan kematian. Hingga terbukti tatkala adanya ujian, siapa yang terfithan dan siapa yang selamat. Alloh telah menjelaskan dalam kitabNya yang mulia, bahwa ujian itu pada hakikatnya merupakan kebaikan bagi orang-orang yang beriman, karena dalam ujian tersebut akan namapak kekokohan dan kelemahan Iman seorang mu’min. Seorang mu’min (adalah) yang berinteraksi dengan ujian/fitnah dengan interaksi yang syar’i.
(Adapun tentang) orang-orang yang mengedapankan pendapat dan hawa nafsunya, Alloh Ta’ala berfirman :”Supaya Allah memisahkan (golongan) yang buruk dari yang baik dan menjadikan (golongan) yang buruk itu sebagiannya di atas sebagian yang lain, lalu kesemuanya ditumpukkan-Nya, dan dimasukkan-Nya ke dalam neraka jahannam. mereka Itulah orang-orang yang merugi”. (QS. Al Anfal : 37). Alloh berfirman: “Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dalam keadaan kamu sekarang ini, sehingga dia menyisihkan yang buruk (munafik) dari yang baik (mukmin)”. (QS. Al Imron : 179). Dan sebagimana firman Ta’ala : “Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu”. (QS. An Nur : 11). Alloh Ta’ala menejelaskan tata cara berinteraksi dengan ujian/bencana/fitnah dalam kitabNya yang mulia, sehingga tidak tersalah dan terjatuh.
Tatkala terjadi fitnah/bencana/ujian Alloh memberikan tuntunan supaya kembali kepada ahli ilmu, khususnya para ulama yang sangat mendalam ilmunya. Alloh Ta’ala berfirman : “Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (rasul dan ulil Amri). Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut syaitan, kecuali sebahagian kecil saja (di antaramu)”. (QS. An Nisa : 83).
Tatkala menafsirkan ayat ini As Syaikh al ‘Alamah Abdurrohman bin Nashir As Sa’di rohimahulloh berkata : “Ulil Amri adalah pemilik pendapat, ilmu, nasihat, akal dan keteguhan, orang-orang yang mengetahui masalah dan mengetahui kebaikan dan kejelekan”.
Kemudian beliau rohimahulloh berkata : “Ayat ini sebagai dalil bagi kaidah adabiyah, yaitu : Jika terjadi suatu kejadian yang memerlukan pembahasan, maka harus diserahkan pada ahlinya. Janganlah mendahului pendapat mereka, karena seorang yang ahli akan lebih dekat kepada kebenaran dan keselamatan. Di dalamnya ada larangan tergesa-gesa dan terburu-bura dalam menyebarkan permasalahan tatkala baru mendengarnya. Permasalahan itu memerlukan penelitian dan pemikiran sebelum di katakana, apakah maslahat sehingga harus disampaikan kepada manusia ?, atau kah tidak sehingga tidak menyampaikannya ?”. Selesai.
Demikan pula Nabi r, beliau memberikan petujuk kepada umat; tentang tata cara berinteraksi dengan fitnah/bencana/ujian, beliau bersabda : “Sa’id benar-benar orang yang dijauhkan dari fitnah, Sa’id benar-benar orang yang dijauhkan dari fitnah, Sa’id benar-benar orang yang dijauhkan dari fitnah, dan bila di uji maka bersabar dan menakjubkan”. (HR. Abu Daud dari Miqdad bin Al Aswad rodiyallohu ‘anhu. Muhadits Zaman ini, As Syaikh, Al ‘Alamah Al Albani rohimahulloh mensahihkannya dalam Sahih Sunan Abi Daud [4263], al Misykah [5405] dan dalam as Sahihah [973].
Rosululloah r menunjuki mereka pada suatu akses terbaik tatkala terjadi fitnah :
الْعِبَادَةُ فِي الْهَرْجِ كَهِجْرَةٍ إِلَيَّ
“Ibadah pada masa genting/sulit /fitnah seperti hijrah kepadaku”. (HR. Muslim, dari sahabat Ma’qil bin Yassar rodiyallohu ‘anhu).
Inilah petunjuk as Salaf, madzhab yang di kutif mereka, menjauhi fitnah dan tidak terjerumus kedalamnya.
Al ‘Alamah Ibnul Qoyyim rohimahulloh memaparkan dalam kitabnya yang sangat bermanfa’at “Hadiy al Arwah”, pada akhir bab ke tujuh puluh, dari sebagian as Salaf, dia berkata : “Menahan diri tatkala ada fitnah merupakan sunnah yang terdahulu lagi wajib dilakukan, jika engkau di uji, maka dahulukanlah jiwa mu daripada agama mu, janganlah menolong fitnah tersebut; baik dengan tangan atau pun dengan lisan. Akan tetapi, tahanlah lisan, tangan dan hawa nafsu mu. Dialah Alloh yang akan menolong”. (Hadiy al Arwah, h. 434, cetakan Darul Fajr wa at Turots).
Beliau rohimahulloh berkata dalam “Jalalul Afham”, h. 475, cetakan Dar Ibnu hazm, Tahqiq Masyhur Hasan Salman : ‘Kebiasaan ulama tidak meneliti masalah-masalah yang buruk, maka contohlah mereka, tatkala menyebut dan menghitungnya’.
Oleh karena itu, aku wasiatkan pada saudara kami ahlus sunnah wa jama’ah di Yaman dan di luar Yaman, untuk tidak terjerumus pada fitnah, baik yang di masa sekarang atau pun di masa yang akan datang.
Fitnah-fitnah yang telah lalu telah cukup begi mereka, dengan tidak tergesa-gesa dan terjerumus kedalamnya. Maka begi mereka wajib memberikan maslah ini kepada ahlinya – sebagimana perintah Alloh –, yakni kepada para ulama, mereka adalah orang-orang yang paling mengetahui kenyataan, paling mengetahui maslahat dan mafsadat, palinh mengetahui yang memberikan manfa’at dan madlhorot, mereka menuntun umat pada jalan keamanan.
Bila saja orang umum dan pencari ilmu menjerumuskan diri pada ‘debu fitnah’, tidak memperdulikan ahli ilmu/para ulama, maka akan menambah kejelakan, mempertajam, memperbesar dan memperluas fitnah.
Maka wajib bagi setiap muslim untuk mengetahui kedudukan dirinya. Orang awam kewajibannya dengan dirinya sendiri[1] dan memikirkan amal dan ibadahnya seupaya di terima Robb nya. Jika mendapatkan perkara yang sulit maka wajib bertanya kepada ahli ilmu/ulama. Sebagimana firman Ta’ala :
فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ
“Bertanyalan kepada ahli ilmu !, jika kalian tidak mengetahui”. (QS. An Nahl : 43, Al Anbiya : 7).
Kewajiban tholibul ilmi harus sadar dengan kedudukannya, belajarnya, hapalannya dan menjaga lisannya kecuali dalam kebaikan. Jika ada orang awam bertanya kepadanya maka tunjukanlah dia kepada ahli ilmu/ulama. Ketahuilah wahai tholibul ilmi !, andaikan kamu memakai baju ulama (padahal dia belum jadi ulama –penj) kemudian menceburkan diri pada masalah-masalah fitnah; dengan menta’dil atau menjarh orang-orang yang dia kehendaki, dan mengumbar hukum di sini dan di sana, berfatwa dengan sesuatu yang sesuai dengan hawa nafsunya; Maka janganlah kamu merasa aman dengan makar Alloh, jangan merasa aman dari disingkapkannya (jati dirimu), sesungguhnya nabi r bersabda :
الْمُتَشَبِّعُ بِمَا لَمْ يُعْطَ كَلَابِسِ ثَوْبَيْ زُورٍ
Yang berpenampilan dengan sesuatu yang tidak diberikan kepadanya, seperti memakai baju kebohongan”. (Mutafaq ‘alaih, dari Asma binti Abi Bakr rodiyallohu ‘anhuma).
Wahai para pencari ilmu, jarh dan ta’dil merupakan bagian agama kita, akan tetapi bukan pekerjaan setiap orang dan seenak perut.
Jarh wa ta’dil memiliki ahlinya, merekalah para ulama yang bertaqwa, yang ikhlas, yang jujur, yang kasih saying, yang bijaksana, yang terpilih, yang meletakan sesuatu pada kemestiannya, bukan dikarenakan ingin cari muka di hadapan seseorang, tidak terpengaruh dengan perasaan hati; Mereka hanya meletakannya pada tempatnya yang pantas dan mesti, tidak dzolim, tidak dikarenakan permusuhan, tidak dilandasi dendam dan tidak pula dikarenakan riya dan sum’ah.
Adapun membicarakan ahli bid’ah dan pengekor hawa nafsu merupakan perkara yang baku di antara ahli sunnah wal jama’ah, orang awam memberikan peringatan, demikian pula para pencari ilmu, mereka mengutif perkataan ahli ilmu tentang ahli ahwa/pengekor hawa nafsu dengan tanpa menambah dan tidak serampangan.
Adapun tentang fitnah, jika terjadinya antara dua orang alim dari kalangan ulama ahlu sunnah, maka tidak boleh ikut campur tentangnya kecuali ulama ahlu sunnah. Merekalah orang-orang yang paling mengetahui maslahat dan mafsadat, dan paling mengetahui, siapa yang mesti di ta’dil dan siapa pula yang berhak di jarh. Adapun orang awam dan pencari ilmu tidak boleh menjerumuskan diri ke dalam fitnah ini, apalagi dengan menjarh atau pun manta’dil.
Para ulama lah yang berhak menghukumi dua orang alim yang berselisih, dengan sesuatu yang bersesuaian dengan al Kitab dan as Sunnah. Sebagimana firman Ta’ala :
وَإِنْ طَائِفَتَانِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُوا فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا فَإِنْ بَغَتْ إِحْدَاهُمَا عَلَى الأخْرَى فَقَاتِلُوا الَّتِي تَبْغِي حَتَّى تَفِيءَ إِلَى أَمْرِ اللَّهِ فَإِنْ فَاءَتْ فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا بِالْعَدْلِ وَأَقْسِطُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. kalau dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil. Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat”. (QS. Al Hujuroot : 9-10).
Wahai para pencari ilmu, wajib bagi kalian untuk berlaku hati-hati dan tidak tergesa-gesa, karena nabi sholallohu ‘alaihi wa sallam telah bersabda :
التأني من الله والعجلة من الشيطان
“Sikap hati-hati dari Alloh, sedangkan tergesa-gesa dari syithon”. (HR. Baihaqi dalam Syu’abul Iman dan Abu Ya’la dari Anas. Syaikh Al Albani menghasankannya dalam Sahih al Jami, lihat as Sahihah No. 1795).
Aku mendengar guruku, Syaikhuna Muqbil bin Hadi Al Wadi’iy –rohimahulloh– berkata :
يا أهل السنة إياكم والسرعة، فإن السرعة تؤدي إلى الإنقلاب”.اهـ
“Wahai ahlu sunnah, hati-hatilah dari sikap cepat (tergesa-gesa), karena tergesa-gesa menghantarkan pada pemberontakan/kudeta”. Selesai.
Alangkah banyaknya pemilik pendapat merasa tenang berada di tengah-tengah kalian, dia mendapatkan teman dan penolong, dan tatkala kalian sodorkan pemikiran dan perkataannya pada ahli ilmu maka kalian mengetahui hakikat pemikiran dan pendapatnya.
Tidak setiap orang yang Alloh anugrahkan keahlian berkhutbah, atau menulis, atau sastra, atau hafalan, kemudian dia menjarh, atau menta’dil, atau menghukumi ada dalam ketetapan yang benar.
Perkataan yang pantas dikatakan kepadanya adalah : Urusan ini bukan bagian dan keahlian kamu; Ia merupakan kekhususan ahli ilmu. Kamu mestinya dihukumi, bukan menghukumi. Kami akan mengadukan keadaanmu pada ahli ilmu, inilah yang semestinya kamu katakan, wahai pencari ilmu. Adapun mengekor di setiap pemikiran; walaupun pemikiran yang rendahan, atau membiarkan kelancangan pada ahli ilmu; kamu terdiam seribu bahasa, bahkan menolongnya, maka tidak akan melahirkan kebaikan, selama-lamanya.
Wahai para pencari ilmu, kewajiban kita menempatkan manusia pada kedudukannya.
Ulama memiliki kedudukan dan kekhususan.
Pencari ilmu memiliki kedudukan dan kekhususan.
Orang awam pun memiliki kedudukan dan kekhususan.
Semuanya bekerjasama dalam kebaikan dan ketaqwaan, serta dalam menyebarkan dakwah salafiyah di tengah-tengah manusia. Dengan demikan akan tercapai persatuan, rasa cinta dan kasih sayang di antara kita. Sebagimana sabda Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam :
ليس منا من لم يجل كبيرنا و يرحم صغيرنا ! و يعرف لعالمنا حقه
“Bukan golongan kami orang yang tidak memuliakan yang tua di antara kami, dan tidak menyayangi yang muda di antara kami, dan yang tidak mengtahui hak ahli ilmu”. (HR. Ahmad dan Haikim dari Ubadah bin Shomit. as Syaikh al ‘Alamah al Albani rohimahulloh menghasankannya dalam Sahih Al Jami’, No. 5443.
Kami memohohon kepada Alloh agar memahamkan kita pada agama.
Dan menjadikan kita sebagai hamba-hambaNya yang shalih.
Serta mengumpulkan kalimat kaum muslimin, di atas kenenaran yang terang.
Segala puji bagi Robb semesta alam.
أبو إبراهيم محمد بن عبد الوهاب الوصابي العبدلي
الحديدة
في 15 / 9 / 1429هـ
Abu Ibrahim Muhammad bin Abdul Wahhab al Wushobiy Al ‘Abdaliy
Al Hudaidah pada tanggal 15/9/1429.
http://www.olamayemen.com/show_art31.html
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Salam kenal akhi…..
Sudah lama ana mengunjungi dan membaca artikel dari web akhi ini….,
untuk saat ini ana minta izin memasukkan web akhi dalam blogroll blog saya di http://www.ibnumajjah.wordpress.com, blog saya dikonsentrasikan untuk ebook islam dalam format chm dan dapat di download secara gratis……..
mohon kunjungan dari akhi ke blog ana dan mohon saran serta kritiknya…..
Jazakallahu khairon…
akhi mau tanya, gimana caranya menampilkan gambar2 seperti di blog ini, seperti gambar ebook, dan custume headernya. klo bisa balasnya di blog ana ya… sukron.
Assalaamu’alaykum yaa aba salma, ana mau agar antum menanggapi artikel berikut : http://abuhudzaifi.multiply.com/journal/item/163. Kalau perlu antum buat ebook, nanti biar ana bis publish di blog ana juga.
Kalau tidak keberatan harap email tanggapan antum ke email ana di abuyazid@portalherbal.co.cc
Blog ana http://www.abuyazid.co.nr atau portal-abuyazid.blogspot.com
Jazakallohu khoiron katsiiro atas tanggapannya.
Wassalaamu’alaykum
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuhu
Akhi ini tulisan saya semoga bermanfaat klik aja di sini
barakallahufikum
assalamualaikum. kaifa haluk ya akhiy
salam kenal ana assindiya —–pendatang baru nih.
afwan ana minta izin llink blog antum dan link artikel e-book antum
buat di blog ana
http://www.iccirut.wordpress.com
sekali-kali kunjungi ya akh n post komentar kritik atau sarannya. maklum blog baru n amatiran.
jazakumullah khairan.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
salam kenal ana Fuad dari aceh. jazakallah
ustazdana banyak mendapat ilmu dari blog antum. ana kenal manhaj salaf juga dari sini. semoga Allah Ta’ala selalu memberikan rahmat dan berkah kepada untuk kita semua. Amiinassalamu’alaikum. akh, ana ijin posting2 di blog dari ebook2 antum. oya, sebenernya gak niat niru, tapi tampilan blog antum bagus, terpaksa deh ana terinspirasi untuk ngatur tampilan blog ana. he3. syukron.
Assalamu’alaikum, salam kenal dari Abu Abdirrahman. mari kita semarakkan pagi dan petang kita dengan dzikir pagi petang. download di http://dzikirpagipetang.blogspot.com
Assalamualaikum wr. wb..
salam kenal
UstadAbu…akh, ana pengelola aldisain.wordpress.com. di blog tersebut tersedia majalah elektronik (e-magz) yang berjudul alle-magz yang bisa diunduh dalam bentuk pdf, berisi artikel islam dan teknologi/komputer. sekarang baru muncul edisi pertama, masih sederhana tampilannya. ana ambil artikel-artikel islam dari sumber yang bagus, insya allah. jika antum ada waktu, ana sangat senang jika antum mau mengkritik atau memberi saran. syukron.
Assalamu’alaikum.
salam kenal pak dari kami sekeluarga. 🙂
Assalamu’alaikum,
Afwan ana mau izin nge-link blog antum, Link download e-books antum bagus2, Sekalian promo Blog Ma’had Al-I’tisham Wonosari Gunungkidul DIY, http://pontrenalitisham.wordpress.com
Jazzakallah
Assalamu’alaykum…,
sungguh ebooknya sangat bermanfaat, syukron.
Boleh nggak ebook ini ana download dan ana sebarluaskan melalui blog ana?
Jazakumullahu Khair…
Jawab ; Tafadhdhal akhy
Assalamu’alaikum. Akh tulisannya sekarang jarang update yang baru-baru? Sekalian numpang iklan blog ana http://unaisahpulsa.wordpress.com
assalamu’alaikum…
blog yang sangat bermanfaat sekali ya Abu salma