BERDZIKIR DENGAN MENYEBUT NAMA “ALLAH.. ALLAH…”

❓PERTANYAAN :
➖Kenapa kaum shufi lebih berpegang dengan dzikir menyebut lafal nama Allâh saja tanpa menyebut sifat² Allâh?
➖Kenapa kaum muslimin tidak mengerjakan dzikir dengan hanya menyebut lafal Allâh saja, namun mereka berdzikir kepada Allah dengan menyebut kalimat tauhid dan sifat² Allâh?
➖Kaum sufi beranggapan bahwa nama Allâh itu sendiri sudah memiliki nilai paling besar, sedangkan kaum muslimin berpendapat bahwa kalimat Lâ ilâha illallâh lah yang memiliki nilai terbesar.

💬 Al-Imam ‘Abdul ‘Aziz bin Bâz rahimahullâhu menjawab :
🔹Banyak ayat yang mulia dan hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam yang shahih menunjukkan bahwa ucapan paling baik adalah kalimat tauhid, yaitu Lâ ilâha illallâh.
🔹Sebagaimana dalam sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam :
الإيمان بضع وسبعون شعبة، فأفضلها قول لا إله إلا الله
“Iman itu memiliki cabang lebih dari tujuh puluh, yang paling utama adalah ucapan Lâ Ilâha illallâh.”
🔹Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam juga bersabda :
أحب الكلام إلى الله أربع؛ سبحان الله، ولا إله إلا الله، والله أكبر
“Perkataan yang paling dicintai oleh Allâh itu ada empat : subhânallâhi, alhamdulillâh, Lâ ilâha illallâh dan Allâhu Akbar.”
🔹Allâh sendiri telah menyebutkan kalimat ini di pelbagai tempat di dalam kitab-Nya yang mulia. 🔸Diantaranya adalah firman-Nya Subhânahu :
شهد الله أنه لا إله إلا الله
“Allâh mempersaksikan bahwa tiada sesembahan yang berhak diibadahi kecuali Dia.”
🔸Dan firman-Nya Azza wa Jalla :
فاعلم أنه لا إله إلا الله واستغفر لذنبك
“Ketahuilah, bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allâh, dan mohon ampunlah atas dosamu.”
🔹Yang disyariatkan bagi seluruh kaum muslimin adalah berdzikir kepada allah dengan lafal : Lâ Ilâha illallâh, dan ditambah dengan lafal : Subhânallâhi, alhamdulillâh, Allâhu Akbar, dan Lâ haula wa lâ quwwata ill billâh.
🔹Semuanya ini termasuk perkataan yang baik dan disyariatkan.
🔹Adapun dzikir nya kaum shufi yang menyebut “Allâh Allâh”, atau “Huwa Huwa”, maka ini termasuk bid’ah dan tidak boleh mengerjakannya.
🔹Karena tidak dinukil dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan tidak pula dari para sahabat Nabi radhiyallâhu’ anhum, sehingga amal tsb adalah bid’ah berdasarkan sabda Nabi Shallallahu alaihi wa sallam :
من عمل عملا ليس عليه أمرنا فهو رد
Barangsiapa yang beramal (dalam ibadah) dengan suatu amalan yang tidak ada perintahnya dari kami, maka amalan tsb tertolak.
🔸Juga sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
من أحدث في أمرنا هذا ما ليس منه فهو رد
Barangsiapa yang mengada²kan sesuatu di dalam urusan kami ini (ibadah) yang tidak ada tuntutannya maka tertolak. (Muttafaq’ alaihi)
🔸Arti dari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam : فهو رد yaitu مردود (tertolak), karena itu tdk boleh mengamalkannya dan tidak akan diterima.
🔹Tidaklah diperkenankan bagi orang Islam utk beribadah dengan syariat yang tidak Allâh syariatkan, dg dasar hadits sebelumnya. Dan juga yang semakna adalah firman Allâh Subhanahu yang mengingkari kaum musyrikin :
أم لهم شركاء شرعوا لهم من الدين ما لم يأذن به الله
“Apakah mereka memiliki sekutu² yang membuatkan syariat agama bagi mereka yang tidak diizinkan oleh Allâh.”
🔹Semoga Allâh memberikan taufik-Nya bagi kita semua kepada perkara yang diridhai.
Wassalâmu ‘alaikum warohmatullâhi wabarokâtuh.

📚 Majmû’  Fatâwâ Ibnu Bâz VIII/480
✏️___ @abinyasalma
#⃣ Channel al-Wasathiyah wal I’tidâl (https://telegram.me/abusalmamuhammad)

Posted from WordPress for Android


Related articles

 Comments 1 comment

  • Denny Doank says:

    Salam alaikum
    bagaimana jika setelah shalat berdzikirnya : Segala puja dan puji hanya bagi Mu Yaa Allah Yaa Rahman, Yaa Rahim, dan menyebut Sifat2 Allah yang diHafal…
    terimakasih

    Berdzikir hendaknya mengikuti lafazh dzikir Nabi dengan bahasa Arab. Namun boleh menghadirkan arti di benak untuk meresapi dzikir dan ini lebih baik tentunya. Dianjurkan pula saat berdoa menyebut nama2 Allah yang Indah dan sifat-2Nya yang Mulia

  • Leave a Reply

    Your email address will not be published. Fields with * are mandatory.