FIKIH NIAT
(Peran Niat di dalam Amal)
Oleh :
Al-Ustadz Khalid Syamhudi Abu ‘Abbas, Lc.
Al-Hafizh Ibnu Rojab al-Hanbali pernah mengatakan : “Tatkala Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan bahwa amal-amal tergantung dengan niat, dan seseorang akan mendapatkan sesuatu tergantung dari niatnya, baik atau buruk; dua kalimat ini merupakan dua kaidah yang mencakup dan merupakan contoh perbuatan yang bentuknya sama, akan tetapi berbeda hasilnya. Rusaknya amal itu tergantung dari niat. Ada orang yang hijrah ke negeri Islam, karena harta dunia atau karena wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya menurut niatnya. Yang pertama adalah tajir (pedagang), dan yang kedua adalah khathib (peminang). Keduanya bukan muhajir (orang yang berhijrah) yang sebenarnya.” (Iqazhul Himam hal. 36-37)
Niat, tidak diragukan lagi adalah salah satu fundamen dan syarat diterimanya amal. Namun, banyak sekali kaum muslimin salah faham dan salah kaprah terhadap masalah niat. Diantara yang sering kita dapatkan adalah peletakkan niat di lisan (talaffuzh) yang lazim dilakukan kaum muslimin. Bagaimana hakikat niat itu sebenarnya. Al-Ustadz Khalid Syamhudi menjelaskannya bagi anda…
[…] Sumber Asli […]