MENGKRITISI VIDEO VIRAL TENTANG LAHIRNYA PEMUDA YANG AKAN DIBUNUH DAJJAL
Oleh :
Muhammad bin Sholâh ash-Shoyrofî
بسم الله الرحمن الرحيم.
الحمد لله وصلى الله وسلم وبارك على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه. أما بعد.
Segala puji hanyalah milik Allâh semata, semoga sholawat, salam dan keberkahan tercurahkan kepada Rasulullah, keluarga dan sahabat beliau, serta siapa saja yang menaatinya. Amma ba’du :
Saya telah melihat sebuah rekaman video dari seorang laki-laki yang saya tidak tahu namanya*, dia berkata :
[*Catatan : Pria yang diwawancara tersebut memang tidak banyak dikenal. Ada yang mengatakan namanya Isa Badwan, tapi perihal dirinya dan latar belakang kafâ’ah keilmuannya tidak diketahui. Lantas betapa anehnya banyak orang yang langsung percaya dan turut menviralkan video yang diposting oleh situs memri.org, situs yang cenderung sekuler dan liberal dan memang aktivitasnya banyak menerjemahkan konten-konten berbahasa Arab ke dalam Bahasa Inggris, pent. ]
(( أخبرني بعض الإخوة وهو من المشهورين المعروفين لا داعي لذكر اسمه أنه قبل أربعة أعوام تقريباً كان خارجاً بسيارته فقابلته امرأة عجوز، فقالت له : أريد أن توصلني إلى دار الشفاء حتى آتي ببنتي فقد ولدت وأريد أن أرجعها إلى الييت، ففعل معها معروف وأخذها، وانتظر ساعة عند دار الشفاء، ولما خرجت المرأة وأخذت بنتها واستقروا في مجلس السيارة ، نطق الطفل وقال :” السلام عليكم ورحمة الله وبركاته”، فردوا عليه السلام، فقال المولود :” أنا الرجل الذي سيقتله الدجال ثم لا يسلط على أحد بعدي” …..))
“Ada seorang ikhwah menceritakan kepadaku, dan dia ini orang yang masyhûr lagi terkenal, namun tidak perlu kiranya saya sebutkan namanya. Bahwa kurang lebih empat tahun yang lalu, dia keluar dengan mengendarai mobilnya lalu ada seorang wanita tua menemuinya. Wanita itu berkata kepadanya : “aku ingin bantuan Anda untuk mengantarkanku ke rumah sakit. Aku mau menjemput puteriku yang baru melahirkan dan mengantarkannya pulang ke rumah.” Lalu lelaki ini pun pergi bersamanya dan mengantarkannya. Ia lalu menunggu selama sejam ketika tiba di rumah sakit. Ketika wanita tua tadi keluar dan dia membawa puterinya (yang baru melahirkan tadi) kemudian mereka berkumpul di dalam mobil. Tiba-tiba bayi (yang baru lahir tadi) mengucapkan : “assalâmu’alaykum warohmatullâhi wabarokâtuh.” Semua pun langsung membalas salamnya. ahiâhi
Lalu bayi ini berkata kembali : “Aku adalah seorang pria yang akan dibunuh oleh Dajjal, kemudian tidak ada seorang pun yang bisa menguasaiku lagi setelahnya…”
Kemudian si pembicara ini membawakan hadits yang akan saya sebutkan di dalam tanggapan saya di bawah ini :
TANGGAPAN SAYA :
Kisah ini tampak sekali aroma dustanya -wallâhu a’lam-, dengan alasan sebagai berikut :
- Nabi ﷺ tidak pernah menyebutkan bahwa pemuda ini ( yaitu pemuda yang akan dibunuh oleh Dajjal ), bisa berbicara saat masih di buaian (ketika masih bayi), sebagaimana yang disebutkan oleh pencerita di dalam kisah ini.
- Dimana berita ini sekarang dari semenjak 4 tahun yang lalu? Padahal pencerita sudah mengabarkan bahwa anak ini dilahirkan dari semenjak 4 tahun yang lalu?
- Mana bukti berupa foto (atau video) dari anak ini? Kenapa mereka tidak merekam si bayi ini saat ia sedang berbicara? Atau saat bersama ibunya, atau bersama neneknya? Padahal semuanya masih hidup sebagaimana diceritakan oleh pencerita ini.
- Dimana pula si supir yang mengantarkan mereka dari rumah sakit? Bukankah suatu hal yang bisa dipastikan pula bahwa si supir ini juga merupakan saksi mata atas cerita ini?
- Kenapa si pembicara ini (yaitu syaikh yang diwawancara ini) tidak menghadirkan si pencerita yang menyaksikan kejadian tersebut bersamanya, agar bisa diverifikasi kebenaran ceritanya. Karena pembicara ini sedang menyampaikan sesuatu yang sulit diterima oleh akal. Tidakkah lebih hikmah jika seseorang menyampaikan sesuatu yang (aneh) seperti ini, hendaknya ia membawa serta orang yang menyaksikannya?!
Ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijawab terlebih dahulu sebelum kita meyakini kebenaran cerita ini.
Sekarang saya sampaikan kepada Anda hadits yang diberitakan oleh Nabi ﷺ berkenaan dengan kisah pemuda yang dibunuh oleh Dajjal ini. Saya harap Anda untuk benar-benar memperhatikan (dan mencermati) hadits ini, agar Anda benar-benar berada di atas bayyinah (argumentasi yang terang).
Di dalam Shahîhain (Bukhari Muslim ) dari Abu Sa’îd al-Khudrî radhiyallâhu ‘anhu beliau berkata :
حدثنا رسول الله صلى الله عليه وسلم يوما حديثا طويلا عن الدجال فكان فيما يحدثنا به أنه قال
“Suatu hari, Rasulullah ﷺ pernah menceritakan kepada kami suatu hadits yang panjang tentang Dajjal, diantara yang beliau sampaikan kepada kami tentang Dajjal ini adalah beliau bersabda :
يأتي الدجال، وهو محرم عليه أن يدخل نقاب المدينة، فينتهي إلى بعض السباخ التي تلي المدينة، فيخرج إليه يومئذ رجل هو خير الناس – أو من خير الناس – فيقول له
“Dajjal akan datang, dan dia terhalang untuk memasuki jalanan di kota Madinah. Maka ia pun terhenti di sejumlah tanah kosong di dekat Madinah. Di hari itu, tiba-tiba keluar seorang lelaki, dan dia adalah manusia terbaik di kala itu.
Lelaki itu berkata kepada Dajjal :
أشهد أنك الدجال الذي حدثنا رسول الله صلى الله عليه وسلم حديثه ، فيقول الدجال
“Aku bersaksi bahwa engkau adalah Dajjal yang telah diberitakan oleh Rasulullah ﷺ di dalam haditsnya”.
Dajjal menjawab :
أرأيتم إن قتلت هذا ثم أحييته ، أتشكون في الأمر ؟ فيقولون : لا
“Bagaimana menurut kalian apabila aku bunuh orang ini kemudian aku hidupkan lagi, akankah kalian masih meragukan perihalku?”
Mereka menjawab : “tidak”
فيقتله ثم يحييه ، فيقول : والله ما كنت فيك أشد بصيرة مني اليوم الآن ، قال : فيريد الدجال أن يقتله فلا يسلط عليه
Kemudian Dajjal pun membunuhnya lalu menghidupkannya kembali. Lalu pria (yang dibunuh dan dihidupkan lagi) tadi berkata : “Demi Allah, pengetahuanku sekarang kepadamu lebih jelas lagi pada hari ini.”
Lalu Dajjal hendak membunuhnya lagi namun ia sudah tidak mampu lagi menguasainya.” [Muttafaq ‘alayhi]
Sabda Nabi : “Maka ia pun terhenti di sejumlah tanah kosong (sibâkh)di dekat Madinah”. Kata Sibâkh adalah bentuk plural dari kata sabakhoh yaitu tanah kosong yang di atasnya lembab bersifat asin (atau tanah tidak tergarap, pent.). Artinya dia (Dajjal) berdiam di luar kota Madinah, di tanah di sekitaran kota Madinah. Ini artinya jauh dari Ghaza… Perhatikan!
[Catatan : yang disampaikan oleh syaikh yang diwawancara di video memri.org tersebut kejadiannya terjadi di Ghaza, Palestina.]
Sabda Nabi : فيخرج إليه “pria itu keluar menemui Dajjal”, maksudnya keluar dari kota Madinah, yang mana Dajjal terhalang untuk bisa memasukinya.
Kata إليه (kepadanya), maksudnya menemui Dajjal.
Tampak dari zhahir hadits yang shahih ini, bahwa pemuda ini keluar dari kota Madinah, sementara Dajjal hanya mampu menguasai daerah kosong di sekitaran kota Madinah.
Lantas kenapa si pencerita tadi menyebutkan anak ini berada di Ghaza? Sesungguhnya, semua perkataannya ini tidak ada dalilnya dari al-Qur’an dan Sunnah!
Sesungguhnya cerita ini, mungkin pelakunya berniat ingin memperingatkan manusia dari fitnah (Dajjal) ini, agar manusia mau kembali kepada Allah dan memperbanyak amal ketaatan serta mempersiapkan diri dari hari kiamat…
Namun kami sampaikan (baca : nasehatkan) kepadanya, hal ini apabila memang baik, niscaya Allah akan menyampaikan kepada kita di dalam Kitab-Nya, atau disampaikan oleh Nabi di dalam haditsnya, dan yang lebih utama adalah Anda cukup menyebutkan hadits yang Nabi ﷺ telah menjelaskan berkenaan dengan fitnah Dajjal ini.
Manusia, alhamdulillah, banyak diantara mereka yang ber-isti’âdzah (memohon perlindungan) dari fitnah Dajjal di dalam setiap sholat mereka [karena ini doa yang diajarkan Nabi ketika tasyahud akhir, pent.], dan alhamdulillâh, kita tidak butuh dengan BERBUAT DUSTA (atau MENGADAKAN KEBOHONGAN) agar manusia mau beramal shalih.
Saya harap Anda takut kepada Allâh di dalam urusan (berdusta kepada) manusia, tidak usah Anda membawakan berita-berita kecuali yang telah ada di dalam Kitabullâh atau telah shahih dari Nabi ﷺ.
Ditulis oleh : Muhammad bin Sholâh ash-Shoirofî pada 22 Mei 2011.
Dialihbahasakan oleh Abu Salma Muhammad dari laman penulis
sangatlah bnar