Q&A : Hukum Sholatnya Orang Yang Menderita Beser
Syaikh Walid Saifun Nashr حفظه الله تعالى ditanya :
بارك الله فيكم يا الشيخ نسال عن رجل عليه سلس البول ماحكم صلاته… جزاك الله خيرا علي الاجابة…
Semoga Allah senantiasa melimpahkan keberkahan kepada Anda. Kami ingin bertanya tentang seseorang yang menderita penyakit beser (overactive bladder/sering buang air kecil tidak terkontrol), bagaimanakah hukum sholatnya? Semoga Allah membalas Anda dengan kebaikan atas jawabannya…
Syaikh Walid Saifun Nashr حفظه الله تعالى menjawab :
صلاته صحيحة ولكنه يتوضأ لكل صلاة
Sholatnya tetap sah, namun dia harus berwudhu setiap kali hendak sholat.
? Grup نصائح فضيلة الشيخ الوليد yang diasuh langsung oleh Syaikh Walid Saifun Nashr حفظه الله تعالى, salah seorang murid senior Syaikh al-Albânî رحمه الله تعالى.
****
Tambahan
Syaikh Ibnu ‘Utsaimin رحمه الله تعال berkata :
المصاب بسلس البول له حالان :
Penderita beser itu ada dua keadaan :
الأولى : إذا كان مستمرّاً عنده بحيث لا يتوقف ، فكلما تجمَّع شيء بالمثانة نزل : فهذا يتوضأ إذا دخل الوقت ويتحفظ بشيء على فرجه ، ويصلِّي ولا يضرُّه ما خرج .
PERTAMA : Apabila besernya terus menerus tanpa henti, jadi setiap kali (air seninya) berkumpul di dalam kandung kemihnya langsung saja keluar, maka ia harus berwudhu kembali jika telah masuk waktunya dan melindungi (menutupi) kemaluannya dengan sesuatu (semisal kain atau pembalut, pent.), kemudian ia sholat. Tidaklah berpengaruh apabila kencingnya keluar kembali.
الثانية : إذا كان يتوقف بعد بوله ولو بعد عشر دقائق أو ربع ساعة : فهذا ينتظر حتى يتوقف ثم يتوضأ ويصلِّي ، ولو فاتته صلاة الجماعة
KEDUA : Apabila besernya ada waktu-waktu berhentinya (tidak terus-terusan), meskipun hanya 10 menit atau seperempat jam saja, maka hendaknya ia menunggu sampai besernya berhenti dulu kemudian baru dia berwudhu lalu sholat, meskipun ia harus ketinggalan sholat jama’ah.
[ Liqo’ Bab al-Maftuh pertanyaan 17 pertemuan 67, via islamqa ]