USTADZ BADRU SALAM MENDUKUNG BASYAR ASAD DAN MENGGEMBOSI PERJUANGAN MUJAHIDIN SURIAH

 Nov, 07 - 2015   no comments   BantahanPembelaanRudud & SyubuhatSorotan

USTADZ BADRU SALAM MENDUKUNG BASYAR ASAD DAN MENGGEMBOSI PERJUANGAN MUJAHIDIN SURIAH

Benarkah demikian?

Bismillah.

1. Sangat  jelas sekali bahwa ust. Badru Salam, Lc. Hafizhahullah di antara sekian banyak da’i ahlussunnah yang dengan tegas menjelaskan ke ummat tentang kesesatan syiah dan kaum Nusairiyyah. Bahkan jauh sebelum terjadi konflik di Suriah. Wala uzakki alallah ahada

2. Ust. Badru Salam sendiri termasuk pemrakarsa bantuan peduli muslim yang ada di palestina dan suriah melalui radio RODJA dan RODJA TV. Dan alhamdulillah sudah milyaran dana kaum muslimin yang didonasikan untuk rakyat suriah, palestina bahkan Rohingya.

3. Adapun statment beliau yang disalah interpretasikan oleh orang2 yang hasad kepada beliau atau orang yang baik tapi kurang memahami permaslaahn…maka mungkin bisa dijawab:

a. Pentingnya tabayyun (klarifikasi) masalah

Para ulama mengajarkan kepada kita pentingannya tabayyun (klarifikasi) jika mendapat khabar yang dianggap jelek tentang saudara kita.

Maka dalam hal ini…ketika ust badru Salam dianggap mendukung Basyar Asad atau menggembosi jihad suriah….maka hendaklah orang yang menuduhnya bertabayyun langsung ke beliau apa benar hal itu?  jika beliau membantahnya dan mengingkari yg dituduhkan, maka hendaklah kita diam dari menfitnah saudara muslim kita.

مَنْ قَالَ فِى مُؤْمِنٍ مَا لَيْسَ فِيهِ أَسْكَنَهُ اللَّهُ رَدْغَةَ الْخَبَالِ حَتَّى يَخْرُجَ مِمَّا قَالَ

Barangsiapa mengatakan tentang seorang Mukmin sesuatu yang tidak ada padanya, Allâh akan menempatkannya di lumpur neraka sehingga dia mempertanggung jawabkan perkataannya.  [HR. Ahmad, no. 5544; Abu Dawud, no. 3599. Dishahihkan al-Albani)

Abu Qilabah rahimahullah berkata,

إذا بلغك عن أخيك شيء تكرهه فالتمس له عذرا، فإن لم تجد له عذرا، فقل: لعله له عذر لا أعلمه

“Jika sampai kepadamu suatu berita yang engkau benci dari saudaramu, maka carikanlah udzur/alasan untuknya, jika engkau tidak mendapatkan udzur/alasan untuknya, maka katakanlah: Mungkin saja dia memiliki alasan yang aku tidak ketahui.” [Lihat kitab Raudhatul ‘Uqolaa]

###

b. Kaidah mengatakan “Qoulul ‘alim yufassir ba’dhuha ba’dho”

(perkataan alim itu sebagiannya menafsirkan sebagian yang lain),

Anggaplah perkataan beliau itu masih multi interpretasi, atau bisa dimaknai negatif…. akan tetapi hendaklah kita berhusnudzon dan membawanya ke makna yang positif…bukankah para ulama menasehati kita akan hal itu.

Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu berkata :

لَا تَظُنُّ بِكَلِمَةٍ خَرَجَتْ مِنْ فِيِّ مُسْلِمٍ شَرًّا وَأَنْتَ تَجِدُ لَهَا فِي الْخَيْرِ مَحْمَلًا

“Janganlah engkau berprasangka buruk terhadap satu kalimat yang diucapkan seorang muslim padahal engkau (masih) mendapatkan baginya kemungkinan yang baik” [Mudaaraatun-Naas oleh Ibnu Abid-Dunyaa no. 45].

Maka bagaimana mungkin kita katakan beliau mendukung Basyar asad padahal dalam perkataan beliau yang lain beliau melaknat dan mendoakan kejelekan untuk basyar asad dan mendoakan kebaikan bagi mujahidin suriah???

Kaidah berkata: aljam’u baina dhiddain muhal (mengumpulkan dua hal yang kontradiktif itu mustahil).

###

c. Ust badru Salam dalam ceramahnya itu bukan menggembosi jihad tapi beliau menjelaskan bagaimana pentingnya nikmat aman, kemudian beliau membuat contoh dengan menjelaskan kronologi revolusi suriah….bahwa pembantaian kaum sunni di suriah bermula dari demonstrasi.

Maka kita harus bedakan ahkamu asy-Syuru’ (hukum sebelum terjadi perkara) dan ahkam al-Wuqu’ (hukum ketika terjadi perkara)…
أحكام الشروع غير أحكام الوقوع

Pertama:

(Ahkam syuru‘: lihat awal masalah sebelum demonstrasi dan pembantaian)

Sebelum terjadi demonstrasi dan pembantaian oleh Basyar Asad terhadap kaum muslimin,  tidak ada satupun ulama’ sunnah yang “memprovokasi” rakyat suriah menentang basyar asad dengan angkat senjata….

Mengapa????

bukankah para ulama’ tau bahwa basyar Asad berpaham Nushairiyyah sesat dan kafir????

Kenapa kok tidak ada fatwa anggkat senjata terhadap basyar asad pada waktu itu padahal dia kafir?????

Jawabnya:

karena para ulama’ memahami fiqh ma’alaatil umurr (fikih jangka panjang dengan mempertimbangkan akibat sesuatu)…. bukan masalahnya kafirnya pemimpin apa tidak, tapi mereka memahami fiqh mashalih dan Mafasid… mempertimbangkan maslahat dan madharat..

Orang yang faqih bukanlah orang yang sekedar mengerti mana yang baik dan mana yang jelek…tapi orang yang fakih adalah yang bisa menimbang mana yang terbaik di antara dua yang baik..dan mana yang lebih jelek di antara dua yang jelek..

Contoh:

kita tahu bahwa amerika adalah gembong kekafiran dan biang kerusuhan, menyebabkan kaum muslimin dibantai di afghanistan, Iraq, pakestina dan seterusnya…tapi pernahkah anda mendengar fatwa ulama yang mengharuskan warga muslim amerika memberontak kepada OBAMA yang jelas2 kafir????
Tidak akan ada…karena kaum muslimin di sana masih lemah.

Begitulah kiranya mengapa pada awal kali tidak ada fatwa jihad melawan basyar asad pada waktu itu padahal ia sesat dan kafir sejak dulu…mengapa???
Karena kaum muslimin suriah masih lemah dan para ulama meredam tertumpahnya darah kaum muslimin.

Rasululalh berkata:

” لَزَوَالُ الدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللَّهِ مِنْ قَتْلِ مُؤْمِنٍ بِغَيْرِ حَقٍّ ”

“Lenyapnya/hancurnya dunia lebih ringan kedudukannya di sisi Allah daripada terbunuhnya seorang muslim tanpa hak” [Diriwayatkan oleh Ibnu Maajah no. 2619; dishahihkan oleh Al-Albaaniy].

Lihatlah…. hancurnya dunia yang mana di dalamnya ada ka’bah…itu lebih ringan dari pada satu darah muslim tertumpah…

Kedua:

(Ahkamul wuqu’/ fikh ketika terjadi peristiwa pembantaian)

Adapun ketika terjadi pembantaian besar2an yang dilakukan oleh basyar asad…maka mulailah fatwa fatwa ulama’ bermunculan untuk jihad dan mengangkat senjata melawan Asad…karena bukanlah hal yang bijak….diam dan menyerah ketika leher hendak ditebas pedang…maka para ulama’ menfatwakan jihad fi sabilillah melawan Asad….

Dan ust Badru Salam tidak mengingkari hal ini sesudah wuqu’ (terjadinya pembantaian).

Penutup:

Semoga Allah melapangkan hati2 kita, menjadikan kita bersaudara, saling menasehati dan mengingatkan dalam kebaikan.

Semoga Allah memberikan kemenangan bagi Mujahidin di Syam dan menghancurkan kaum kafirin…

وصلى الله علي نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين والحمد لله رب العالمين.

Wallahu a’lam.

Riyadh KSA, 24 Muharram 1437 H.
Abu Abdillah Fadlan Fahamsyah


Related articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Fields with * are mandatory.