MABUK ASMARA

 Jun, 07 - 2015   no comments   IbrahSharing Bermanfaat

Hawa nafsu kepada wanita merupakan godaan yang paling terbesar dan memadharatkan kaum laki-laki, apalagi pada zaman sekarang ini, zaman keterbukaan, dengan sebab adanya sarana/media yang bermacam-macam, mudah untuk melampiaskan hawa nafsu, dengan melihat situs-situs yang ada di internet dan juga bisa jadi berapa banyak orang yang mengadakan perjalanan ke negeri kufur untuk melampiaskan hawa nafsu yang diharamkan.

Dan itulah yang diinginkan musuh-musuh Islam, syaithan manusia, syaithan jin disertai dengan jiwa yang memerintahkan kepada kejelekan agar kaum Muslimin rusak akhlaq mereka.

وَيُرِيدُ الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الشَّهَوَاتِ أَن تَمِيلُوا مَيْلًا عَظِيمًا

“Dan orang-orang yang mengikuti hawa nafsu menginginkan kalian itu benar-benar condong kepada hawa nafsu.” (An-Nisā 27)

Ikhwah fillāh,

Bahwasanya cinta buta kepada wanita sebagaimana rakusnya seseorang kepada harta, kalau seandainya seseorang memiliki 2 lembah emas, tentu akan menginginkan lembah emas yang ke-3, begitu pula keinginan kepada wanita & seks. Walaupun ribuan wanita yang cantik dari berbagai macam warna & bentuk tentu akan menginginkan wanita yang lain, tidak akan pernah puas kecuali kalau sudah masuk ke dalam liang lahat.

Saudaraku yang dimuliakan Allāh Subhānahu wa Ta’āla, Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

مَا تَرَكْتُ بَعْدِي في الناس فِتْنَة ً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ

“Tidaklah aku tinggalkan setelahku dikalangan manusia fitnah yang paling berbahaya terhadap lelaki daripada wanita.”(HR, Muslim 2740).

Imam Ath-Ath-Thawus berkata disisi firman Allāh:

وَخُلِقَ الإِنْسَانُ ضَعِيفًا (النسآء ٢٨)

“Diciptakan manusia itu dalam keadaan lemah.” Yaitu apabila manusia melihat wanita, dia tidak sabar. (Lihat: Dzammu Al-hawa 179, &Raudhatu Al-Muhibbin 203).

Ibnu ‘Abbas-semoga Allāh meridhai kepada keduanya-berkata: “Tidaklah kekufuran pada masa lalu kecuali dari arah wanita.”( Dzammu Al-hawa 178, & Raudhatu Al-Muhibbin 197).

Ada 2 kisah nyata tentang cinta buta kepada wanita yang mengakibatkan kekufuran kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Abul Farj Ibnu Jauziy menceritakan bahwasanya:

Ada seorang laki-laki yang selama 40 tahun mengumandangkan adzan yang ada dikota Baghdad dan dikenal dengan kebaikan. Tatkala pada suatu hari dia naik untuk mengumandangkan adzan di atas menara, dia melihat seorang wanita putri laki2 kristen yang rumahnya ada di samping masjid. Maka dia terfitnah dengannya, lalu dia turun dan mengetuk pintu rumah wanita tersebut. Tatkala dibuka pintu lansung laki-laki itu mendekapnya, wanita tsb berkata wahai yang memiliki amanah, penghianatan apakah ini? laki2 itu berkata: kau menyetujuiku ataukah aku bunuh kamu, wanita itu menjawab:  “Saya akan menyetujuimu jikalau anda meninggalkan agamamu.”
Maka laki-laki itu berkata: Aku berlepas diri dari agamaku, Kemudian wanita tersebut berkata: “Kamu melepaskan agamamu karena ingin melampiaskan hawa nafsumu sehingga nanti kamu akan kembali  kepada agamamu, coba sekarang makanlah babi maka laki2 itu makan babi, coba minumlah arak maka laki2 itu minum arak.”
Tatkala laki-laki itu ingin mendekatinya, wanita tersebut menutup pintu rumah dan memerintahkan supaya laki-laki itu naik ke suthuh (atas rumah) “Nanti kalau datang ayahku, ayahku akan menikahkanku denganmu.” Lalu laki-laki itu naik ke atas rumah dan terjatuh maka laki2 itu mati dalam keadaan kufur kepada Allāh. (Lihat: Dzammu Al hawa: 409)

Kisah  lain disebutkan Ibnu Katsir, kejadian ditahun 278 M, telah wafat ditahun itu ‘Abduh bin ‘Abdurrahīm, Ibnu Jauziy menerangkan bahwasanya laki-laki durhaka ini termasuk yang banyak berjihad  di negeri Rūm. Pada sebagian peperangan kaum Muslimin mengepung satu negeri dari negeri-negeri Rūm, tiba-tiba laki2 itu melihat seorang wanita dari wanita Rūm dibenteng yang dikepung, maka cinta buta kepada wanita itu menjdikan laki2 itu menulis surat kepadanya: “Apa caranya agar aku bisa sampai kepadamu?” Maka wanita tersebut menjawabnya: “masuklah kamu agama kristen dan naik ke sini kepadaku.”

Akhirnya laki2 itu mengabulkan permintaan wanita tersebut.
Singkat cerita..
Selang beberapa waktu tatkala kaum muslimin melewati benteng itu  mereka melihat sifulan itu  berada di sisi wanita itu sehingga kaum Muslimin bertanya: “Wahai fulan, apa yang kau perbuat dengan Al-Qurānmu, ilmumu, shaummu, jihadmu dan shalatmu?”

Sifulan menjawab: “Ketahuilah, aku telah melupakan Al-Qurān semuanya kecuali firman Allāh

رُبَمَا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ كَانُوا مُسْلِمِينَ(2) ذَرْهُمْ يَأْكُلُوا وَيَتَمَتَّعُوا وَيُلْهِهِمْ الأَمَلُ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ(3)

“Orang-orang kafir menginginkan kalau seandainya mereka itu menjadi Muslim. Biarkanlah mereka makan-makan dan bersenang-senang, dan melalaikan mereka angan2 dan pasti mereka akan mengetahui.” (Al-Hajr 2-3)(lihat: Al-bidaayah: 11/64).

Demikian, semoga bermanfaat.
📻 By: Nuruddin Abu Faynan


Related articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Fields with * are mandatory.