SEKALI LAGI TENTANG SYAIKH MUHAMMAD HASSAN AL-MISHRI

 Jan, 25 - 2011   10 comments   Jarh wa Ta'dilPembelaanSalafiyah


Asy-Syaikh al-Muhaddits ‘Abdullâh bin Shâlih al-‘Ubailân

Berikut ini adalah transkrip percakapan seorang penuntut ilmu dengan Asy-Syaikh al-Muhaddits ‘Abdullâh bin Shâlih al-‘Ubailân hafizhahullâhu via telepon. Dalam percakapan ini, Syaikh mendukung pendapat Syaikh ‘Ali al-Halabî dan masyaikh Syam akan kesalafiyahan Syaikh Muhammad Hassân.

Syaikh : Na’am (iya)*

[Catatan : Ini adalah adab seorang ulama yang patut ditiru, yaitu beliau berupaya menghindarkan diri dari tasyabbuh (menyerupai) kaum kafir dengan sering mengawali percakapan di telepon dengan kata “hallo”, dan lebih memilih untuk mengucapkan “iya”, pent.]

Penanya : Assalâmu ‘alaikum warohmatullâhi wabarokâtuh

Syaikh : Wa’alaikum as-Salâm warohmatullâhu wabarokâtuh

Penanya : Hayyakumullâhu ya Syaikh

Syaikh : Allôhu yuhyîka

Penanya : Apakah diizinkan Saya merekam pertanyaan ini?*

[Catatan : Ini adalah adab penuntut ilmu, meminta izin terlebih dahulu apabila akan merekam sebuah pembicaraan, pent.]

Syaikh : Pertanyaannya apa dulu sebelum Anda merekamnya?*

[Catatan : Ini menunjukkan pemahaman yang dalam dari diri Syaikh untuk melihat jenis dan bentuk pertanyaannya sebelum beliau mengizinkannya untuk direkam.]

Penanya : Pertanyaannya wahai Syaikh, sesungguhnya sebagian saudara kita –wahai Syaikh-, mereka terpengaruh dengan Syaikh Muhammad Hassân. Saya ingin menasehati mereka, karena itu Saya ingin minta nasehat Anda untuk mereka wahai Syaikh.

Syaikh : Ada apa emangnya dengan Syaikh Muhammad Hassân? Kenapa dengan Syaikh Muhammad Hassân?

Penanya : Demi Alloh, para ulama membicarakan tentang Syaikh Muhammad Hassân.*

[Catatan : Di sini sang penanya tampak agak kaget sebab Syaikh memberikan jawaban yang berbeda dengan yang diinginkannya, Pent.]

Syaikh : Siapa ulama yang membicarakannya? Apakah Syaikh ‘Abdul Muhsin al-‘Abbâd?!

[Catatan : Di sini Syaikh hendak menunjukkan bahwa Syaikh ‘Abdul Muhsin al-‘Abbad seharusnya yang menjadi rujukan di dalam masalah jarh wa ta’dîl karena beliau adalah ulama yang paling obyektif, pent.]

Penanya : Syaikh ‘Ubaid al-Jâbirî telah membicarakannya, dan beliau mengatakan bahwa dia (Syaikh Muhammad Hassân) adalah Quthbî wahai Syaikh.

Syaikh : ‘Ubaid al-Jâbirî ini mengambil posisi ulama tentang hal ini ataukah perkara ini merupakan haknya dan selainnya?

Penanya : Sebagian ikhwah bertanya kepada beliau dan beliau menjawab bahwa dia adalah Quthbî wahai Syaikh.

Syaikh : ‘Ala kulli hâl (biar bagaimanapun) ini merupakan ijtihâd dari Syaikh (al-Jâbirî), yang bisa benar dan bisa keliru. Sesungguhnya, saudara kami al-Akh Muhammad Hassân adalah termasuk seorang yang berilmu (ulama) dan pemilik keutamaan. Kami tidak mendakwakan bahwa beliau itu ma’shûm dan tidak pernah bersalah. Namun beliau adalah termasuk ahlus sunnah dan orang yang membela aqidah dan sunnah serta beliau termasuk jajaran da’i yang terdepan yang menampakkan pembelaan terhadap aqidah dan sunnah di dunia. Beliau banyak memberikan manfaat di Mesir, Syam dan selainnya.

Penanya : Maksudnya wahai Syaikh, Muhammad Hassân itu termasuk ahlus sunnah?

Syaikh : Iya, iya, termasuk ahlus sunnah.

Penanya : Bukannya dia memiliki kesalahan-kesalahan wahai Syaikh?

Syaikh : Tidak ada orang yang tidak memiliki kesalahan wahai saudaraku. Akan tetapi kesalahan-kesalahan beliau ini tidak mengeluarkannya dari ahlus sunnah.

Penanya : Mereka juga mengatakan bahwa dia juga seorang ikhwânî wahai Syaikh.

Syaikh : Tidak, tidak, beliau bukan seorang ikhwânî, bukan…  beliau adalah seorang salafî, dan seorang salafî itu senantiasa tidak akan menyebutkan guru-gurunya kecuali Syaikh Muhammad bin ‘Utsaimîn –yang beliau sendiri belajar padanya-, menyebutkan Syaikh ‘Abdul ‘Azîz bin Bâz dan menyebukan al-Albânî. Tidak akan selamanya dia berargumen dengan salah seorang pun selain mereka.

Penanya : Jazzâkallâhu khoyron wahai Syaikh, bârokallôhu fîka yâ Syaikh, hayyakallohu yâ Syaikh

[Rekaman dialog ini bisa dilihat di sini.]
[Sumber : Muntadayât Kullis Salafiyîn]

Teks Transkrip :

الشيخ العبيلان : نعم .
السائل: السلام عليكم ورحمة الله و بركاته .
الشيخ العبيلان: و عليكم السلام و رحمة الله .
السائل: حياكم الله يا شيخ .
الشيخ العبيلان : الله يحييك.
السائل: ممكن يا شيخ نسجل هذا السؤال…؟
الشيخ العبيلان :إيش هو السؤال قبل أن تسجله؟
السائل : السؤال يا شيخ : إن بعض الإخوة يا شيخ متأثرين بالشيخ محمد حسان ، و أقوم بالنصح لهم ، فأريد منكم نصيحة لهم يا شيخ .
الشيخ العبيلان : و ماذا فيه الشيخ محمد حسان ؟..إيش فيه الشيخ محمد حسان ؟
السائل: و الله متكلمين فيه أهل العلم الشيخ محمد حسان .
الشيخ العبيلان : من الذي تكلم فيه ؟ الشيخ عبد المحسن العباد ؟!.
السائل: تكلّم فيع الشيخ عبيد الجابري ، و يقول عليه قطبي يا شيخ .
الشيخ العبيلان : عبيد الجابري هذا منصّب من أهل العلم لهذا الأمر أو أن هذا الأمر له و لغيره؟.
السائل: قام بسؤاله الإخوة فقال لهم قطبي يا شيخ .
الشيخ العبيلان : على كل حال هذا اجتهاد من الشيخ ..قد يُصيب و قد يخطئ ، إنما أخونا الأخ محمد حسان رجل من أهل العلم و الفضل ، و نحن لا ندّعي عصمته ، و لا ندعي أنه لا يخطئ ، لكنه من أهل السنة و من المدافعين عن العقيدة و السنة و من أبرز الدعاة الذين يظهرون في الإعلام دفاعا عن العقيدة و السنة ، انتفع منه في مصر و في الشام و في غيرها .
السائل: يعني يا شيخ محمد حسان من أهل السنة ؟.
الشيخ العبيلان : نعم نعم من أهل السنة .
السائل : و ليس عليه مؤاخذات يا شيخ؟
الشيخ العبيلان : ما فيه أحد ما عليه مؤاخذات يا أخي ، لكن هذه المؤاخذات لا تخرجه من السنة .
السائل: يقولون عليه بأنه إخواني يا شيخ .
الشيخ العبيلان : لا لا ليس إخوانيا و لا …الرجل سلفي ، و سلفي دائما لا يذكر من مشايخه إلا الشيخ محمد بن عثيمين ، قد درس عليه ، و يذكر الشيخ عبد العزيز بن باز ، و يذكر الألباني ، أبدا لا يستشهد بأحد غير هؤلاء .
السائل: جزاك الله خيرا يا شيخ ، بارك الله فيك يا شيخ ، حياك الله يا شيخ .


Related articles

 Comments 10 comments

  • […] This post was mentioned on Twitter by i.f. armudha and Syafri Gunawan, Abu Salma Muhammad. Abu Salma Muhammad said: SEKALI LAGI TENTANG SYAIKH MUHAMMAD HASSAN AL-MISHRI – http://tinyurl.com/4n3xxpp […]

  • aku ada says:

    aneh oarng salafy itu, sedikit saja berbeda dikatakan buaka salaf…
    perbaiki dulu tuh kebobroka di tubuh salafy jangan mudah menyesatkan orang lain…

    Korelasinya sama artikel di atas apaan?

  • Bismillah. Jazakallahu khairal jaza’, ya Aba Salma. Wa zadakallahu ‘ilman.

    Ketahuilah ikhwani fillah –rahimakumullah–, barangsiapa yang ia duduk di majelis asatidz dan/atau ulama Ahlus Sunnah dengan niat yang ikhlas –karena Allah Ta’ala– untuk menimba ilmu dan mencari al-haq (kebenaran), niscaya –insyaAllah– ia sulit mendapatkan seorang alim pun yang tidak pernah keliru walaupun sekecil biji zarah. Subhanallah. Wallahu a’la wa a’lam.

    Jika –minimal– ia mau duduk saja dan menimba ilmu, serta mendengarkan sampaian ilmu –baik secara langsung maupun via audio– dari dua orang ustadz muda, yakni Ustadz Dzulqarnain dan Ustadz Badrusalam –hafizhahumallah–, insyaAllah, banyak faidah yang dapat dipetik, dari keilmuan beliau berdua –jazahumallahu khairan– [terutama dalam hadits dan fiqih], akhlak, hingga ketenangan, serta kehati-hatian dalam menyampaikan ilmu dan menjawab pertanyaan.

    Kiranya, andai saja seorang thalib ingin bersikap insaf selayaknya thalib al-ilmi, maka –insyaAllah– ia akan mampu mengendalikan lisan dan perbuatnnya. Barakallahu fikum, ya ikhwani fillah.

    Cukuplah kiranya akhlak ulama kita, terutama Syaikh Ibnu Baz [juga Syaikh al-Albani, Syaikh Ibnu Utsaimin dan Syaikh Muqbil], sebagai contoh yang berharga. Bagaimana tidak, sedangkan mereka –jazahumallahu khairal jaza’– melahirkan murid-murid yang mulia dan berilmu, hanya saja –terkadang– kebaikan dan nama baik mereka –rahimahumullah– menjadi minus, baik di kalangan Ahlus Sunnah sendiri maupun di kalangan orang-orang yang belum mendapat hidayah at-taufiq wa as-sunnah, karena kekurang tepatan akhlak atau sikap dari sebagian orang yang mengusung dakwah Tauhid dan as-Sunnah. Allah al-musta’an. Wallahu a’lam.

    Barakallahu fikum.

    Amin wa antum kadzaalik ya akhil karim.
    Apa yang antum sebutkan adalah salah satu bentuk inshaaf dan ‘adl yang seharusnya dimiliki oleh setiap thalibul ilm. Barokallohu fiik.

  • Assalamu’alaikum,

    alhamdulillah, ini yang ana tunggu-tunggu sebagai salah satu jawaban untuk “blog brutal yang berkedok Salafi sejati” yang mentahdzir Syaikh Muhammad Hassan dan Syaikh Abu Ishaq al-Huwaini -hafizhahumallah-, dan juga mereka mencela Syaikh ‘Ali Hasan yang masih menganggap Syaikh Muhammad Hassan sebagai ahlul ‘ilmi dari Salafiyin.

    Untuk Abu Salma yang sudah menampilkan artikel ini, jazakallahu khairan.
    Barakallahu fik.

  • Ini berita di bawa orang-orang untuk menyatakan bhw Salafy ikut mendukung gerakan di Mesir. . .
    Semoga Alloh melindungi Para Ulama Salaf dari fitnah keji ini dan tergelincirnya salah seorang pemuka Salaf bukanlah suatu hujjah. . .

  • fAHRUL says:

    ASSALAMU`ALAIIKUM
    KAYAKNYA KETERGELINCIRAN SYAIKH MUHAMMAD HASAN SUDAH SEMAKIN JAUH DEH KARENA BELIAU DAN BEBERAPA TOKOH ANSHORUSSUNNAH MUHAMMADIYAH MEMBOLEHKAN KEIKUTSERTAAN DALAM PEMILU DAN MENDIRIKAN PARTAI BAGI AHLUSSUNAH,KALAU SYAIKH RASYID RUDHA MENGELUARKAN FATWA MASIH DAPAT DIMENGERTI DEH KARENA DI ZAMAN BELIAU BUKU-BUKU SUNNAH MASIH SEDIKIT BEREDAR SEPRTI SEKARANG,MAKA DALAM HAL INI SAYA BERPENDAPAT SYAIKH MUHAMMAD HASAN LAYAK DIJAUHI SAMPAI ADA PERUBAHAN SIKAP BELIAU ATAS SIKAPNYA INI ATAU ADA PENJELASAN LAIN MEMILKI ARGUMENTASI KUAT

  • fAHRUL says:

    DAN PERLU DIINGAT SEBAGIAN THALIBUL ILMI YANG DITANYAKAN TTG BIOGRAFI SYAIKH MUHAMMAD HASAN AL MISHRI,JAWABANNYA ADALAH TIDAK TAHU ATAU EMANGNYA ADA ULAMA SALAFI DI SANA(MAKSUDNYA MESIR)

  • Fahrul says:

    Assalamu`alaikum
    Ustadz Abu Salma bagaimana tanggapan ustadz ttg pembolehan salafi mesir termasuk syaikh muhammad hasan dan beberapa kawannya di Anshar Muhammdiyah yang membolehkan ikut serta pemilu dan membentuk partai politik di Mesir pasca revolusi rakyat Mesir 2011 ini?

  • assalamu’alaikum ana sudahh paham tentang dakwah salafiyah.. ini dakwah yang lurus, penuh dengan hujah serta berlandaskan kepada alquran ad assunnah. mohon bimbingannya untuk ana. karena ana menemukan hidayah di manhaj salaf ini. sebenarnya ana punya banyak pertanyaan tentang tuduhan dan fitnah terhadap dakwah yang Haq ini. ana berada di suatu keaadaan yang penuh dengan maksiat, khurofat, tahayul, bid’ah dan syirik. ana takut sekali dengan ini semua. dilingkunagan ana hampir tidak ada yang mengenal dakwah salaf.

  • Abu Ahmad says:

    maksudnya gimana?
    maksudnya syaikh hassan mendirikan partai al nur di mesir??

  • Leave a Reply

    Your email address will not be published. Fields with * are mandatory.