JENIS MANUSIA YANG WAJIB DIBERIKAN WALA’ DAN BARO’

 Jul, 11 - 2007   no comments

أقسام الناس فيما يجب في حقهم من الولاء والبراء

JENIS MANUSIA YANG WAJIB DIBERIKAN WALA’ DAN BARO’

لفضيلة الشيخ صالح بن فوزان بن عبد الله الفوزان حفظه الله –

Oleh : Fadhilatus Syaikh Shalih bin Fauzan bin ‘Abdillah al-Fauzan hafizhahullahu

 

 

 

 

الناس في الولاء والبراء على ثلاثة أقسام:

 

Manusia dalam permasalahan al-wala’ wal baro’ terbagi atas tiga bagian :

 

 

 

القسم الأول: من يحب محبة خالصة لا معادة معها

Jenis Pertama : Mereka Yang dicintai dengan kecintaan yang murni tanpa disertai suatu permusuhan

 

 

 

وهم المؤمنون الخلّص من الأنبياء والصديقين والشهداء والصالحين. وفي مقدمتهم رسول الله صلى الله عليه وسلم فإنه تجب محبته أعظم من محبة النفس والولد والوالد والناس أجمعين. ثم زوجاته أمهات المؤمنين وأهل بيته الطيبين وصاحبته الكرام – خصوصًا الخلفاء الراشدين وبقية العشرة والمهاجرين والأنصار وأهل بدر وأهل بيعة الرضوان ثم بقية الصحابة – رضي الله عنهم – أجمعين. ثم التابعين والقرون المفضلة وسلف هذه الأمة وأئمتها – كالأئمة الأربعة.

 

Mereka adalah kaum mukminin sejati seperti para Nabi, shiddiqun, syuhada’ dan orang-orang yang shalih. Dan yang terdepan diantara mereka adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, karena diwajibkan mencintai beliau lebih besar daripada kecintaan terhadap diri sendiri, anak, orang tua dan manusia secara umum. Kemudian isteri-isteri beliau yang merupakan ummahatul mu’minin (ibu kaum mukminin), Ahlul bait beliau yang baik dan para sahabatmya yang mulia, khususnya khulafaur rasyidin dan sepuluh sahabat (yang dijanjiikan masuk surga), kaum Muhajirin dan Anshar, Ahli Badr (veteran perang Badar) dan ahli ba’iat Ridhwan (orang yang pernah membai’at Nabi di Baitur Ridhwan), kemudian para sahabat yang lainnya, semoga Alloh meridhai mereka semua. Lalu para tabi’in dan generasi yang memiliki keutamaan serta salaf umat ini dan imam-imamnya semisal imam yang empat.

 

Alloh Ta’ala berfirman :

{ وَالَّذِينَ جَاؤُوا مِن بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالإِيمَانِ وَلا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلاّ لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ }

 

Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar) mereka berdo’a : Ya Tuhan kami, berilah kami ampunan dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Al- Hasyr :10).

 

 

ولا يبغض الصحابة وسلف هذه الأمة من في قلبه إيمان. وإنما يبغضهم أهل الزيغ والنفاق وأعداء الإسلام كالرافضة والخوارج نسأل الله العافية.

 

Tidaklah boleh bagi orang yang di hatinya masih memiliki keimanan membenci shahabat dan para (ulama) salaf di kalangan umat ini. Dan sesungguhnya orang-orang yang membenci mereka itulah orang-orang yang hatinya cenderung kepada kesesatan, kaum munafik dan musuh-musuh Islam seperti golongan Rafidhah dan Khawarij.

 

 

 

القسم الثاني: من يبغض ويعادي بغضًا ومعاداة خالصين لا محبة ولا موالاة معهما

Jenis Kedua : Mereka yang dibenci dan dimusuhi dengan sebenar-benarnya benci dan permusuhan yang murni tanpa disertai suatu kecintaan dan loyalitas

 

 

 

وهم الكفار الخلص من الكفار والمشركين والمنافقين والمرتدين والملحدين على اختلاف أجناسهم.

كما قال تعالى:

 

Mereka adalah kaum kafir tulen dari golongan orang kafir, musyrik munafik, kaum murtad dan kaum yang menentang Islam dari berbagai golongan. Sebagaimana firman Allah Ta’ala :

 

 

{ لا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ}.

 

Kamu tidak akan mendapati suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan RasulNya sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara atau pun keluarga mereka.” (QS Al-Mujadalah : 22).

 

 

وقال تعالى عائبًا على بني إسرائيل:

Alloh Ta’ala berfirman mencela Bani Israil :

 

{ تَرَى كَثِيرًا مِّنْهُمْ يَتَوَلَّوْنَ الَّذِينَ كَفَرُواْ لَبِئْسَ مَا قَدَّمَتْ لَهُمْ أَنفُسُهُمْ أَن سَخِطَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَفِي الْعَذَابِ هُمْ خَالِدُونَ، وَلَوْ كَانُوا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ والنَّبِيِّ وَمَا أُنزِلَ إِلَيْهِ مَا اتَّخَذُوهُمْ أَوْلِيَاءَ وَلَـكِنَّ كَثِيرًا مِّنْهُمْ فَاسِقُونَ }.

 

 

Kamu melihat kebanyakan dari mereka tolong-menolong dengan orang-orang kafir (musyrik). Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka sediakan untuk diri mereka, yaitu kemurkaan Allah kepada mereka dan mereka akan kekal dalam siksaan. Sekiranya mereka beriman kepada Allah, kepada Nabi (Musa) dan kepada apa yang diturunkan kepadnya (Nabi), niscaya mereka tidak akan mengambil orang-orang musyrikin itu menjadi penolong-penolong, tapi kebanyakan dari mereka adalah orang-orang fasik.” (QS Al-Maidah : 80-81).

 

 

 

القسم الثالث: من يحب من وجه ويبغض من وجه

Macam Ketiga : Mereka yang dicintai pada satu sisi dan dibenci pada sisi lain

 

 

 

فتجتمع فيه المحبة والعداوة وهم عصاة المؤمنين. يحبون لما فيهم من الإيمان ويبغضون لما فيهم من المعصية التي هي دون الكفر والشرك. ومحبتهم تقتضي مناصحتهم والإنكار عليهم. فلا يجوز السكوت على معاصيهم بل ينكر عليهم ويؤمرون بالمعروف وينهون عن المنكر وتقام عليهم الحدود والتعزيرات حتى يكفوا عن معاصيهم ويتوبوا من سيئاتهم. ولكن لا يبغضون بغضًا خالصًا ويتبرأ منهم كما تقوله الخوارج في مرتكب الكبيرة التي هي دون الشرك. ولا يحبون ويوالون حبًا وموالاة خالصين كما تقوله المرجئة بل يعتدل في شأنهم على ما ذكرنا كما هو مذهب أهل السنة والجماعة.

 

Maka dalam dirinya terhimpun adanya suatu kecintaan dan permusuhan, dan mereka itu adalah oran-orang mukmin yang bermaksiat. Mereka dicintai karena ada pada mereka keimanan dan dibenci karena ada pada mereka kemaksiatan yang bukan termasuk kakafiran dan kemusyrikan. Mencintai mereka berkonsekuensi menasehati mereka dan mengingkari perbuatan maksiat yang mereka lakukan, maka tidak boleh mendiamkan kemaksiatan mereka, bahkan harus mengingkarinya, dan mereka diperintah kepada yang ma’ruf dan dilarang dari yang mungkar serta ditegakkan atas mereka hukuman had dan ta’zir sehingga mereka jera dari kemaksiatan dan bertaubat dari kejahatan. Akan tetapi mereka tidaklah dibenci dengan kebencian yang sepenuhnya dan berlepas diri dari mereka, sebagaimana yang diperpegangi oleh khawarij dalam masalah orang yang melakukan dosa besar yang tidak sampai pada perbuatan syirik. Mereka juga tidak dicintai dan diberikan loyalitas dengan sepenuhnya sebagaimana yang diperpegangi oleh murji’ah, namun hendaknya adil dalam melihat urusan mereka sebagaimana yang telah kami sebutkan, seperti apa yang ada dalam mazhab Ahlussunnah wal jama’ah.

 

 

والحب في الله والبغض في الله أوثق عرى الإيمان، والمرء مع من أحب يوم القيامة كما في الحديث. وقد تغير الوضع وصار غالب موالاة الناس ومعاداتهم لأجل الدنيا فمن كان عنده طمع من مطامع الدنيا والوه وإن كان عدوًّا لله ولرسوله ولدين المسلمين. ومن لم يكن عنده طمع من مطامع الدنيا عادوه ولو كان وليًّا لله ولرسوله عند أدنى سبب وضايقوه واحتقروه. وقد قال عبد الله بن عباس – رضي الله عنهما -:

 

Cinta karena Alloh dan benci karena Alloh adalah tali keimanan yang sangat kuat, dan seseorang itu akan bersama dengan orang yang ia cintai pada hari kiamat sebagaimana dalam sebuah hadits. Namun sungguh situasi dan keadaan telah berubah, kini mayoritas manusia bersikap loyal dan memusuhi hanya karena urusan dunia. Orang yang memiliki kekuasaan kenikmatan dunia mereka berikan wala’ kepadanya meskipun orang tersebut adalah musuh Allah, Rasul-Nya dan musuh kaum muslimin. Sedangkan orang yang tidak memiliki kekuasaan kenikmatan duniawi mereka memusuhinya, meski orang tersebut adalah wali Allah dan setia terhadap Rasul-Nya, bahkan dikarenakan sebab yang sepele mereka mengucilkannya dan menghinakannya. Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata :

 

 

من أحب في الله وأبغض في الله ووالى في الله وعادى في الله فإنما تنال ولاية الله بذلك، وقد صارت عامة مؤاخاة الناس على أمر الدنيا وذلك لا يجدي على أهله شيئًا“.

 

Barangsiapa mencintai karena Allah, membenci karena Allah, berwala’ karena Allah dan memusuhi karena Allah, maka sesungguhnya wilayah (kekuasaan) Alloh dapat dicapai dengannya. Dan sungguh betapa banyak manusia mengikat tali persaudaraan hanya karena perkara dunia dan yang demikian ini tidaklah mendatangkan suatu manfaat pun bagi pelakunya sedikitpun.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir)

 

 

وعن أبي هريرة – رضي الله عنه – قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:

 

Dari Abu Hurairoh radhiyallahu ‘anhu beliau berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda :

 

 

إن الله تعالى قال من عادى لي وليًّا فقد آذنته بالحرب“.

 

Alloh Ta’ala berfirman : Barangsiapa memusuhi waliKu, maka sungguh Aku telah mengumumkan perang padanya.” (HR. Al-Bukhari).

 

 

وأشد الناس محاربة لله من عادى أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم وسبهم وتنقصهم. وقد قال صلى الله عليه وسلم:

 

Orang yang paling besar permusuhanna kepadapara Allah adalah orang yang memusuhi, mencela dan merendahkan martabat sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, padahal Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam telah bersabda :

 

 

الله الله في أصحابي لا تتخذوهم غرضًا، فمن آذاهم فقد آذاني، ومن آذاني فقد آذى الله، ومن آذى الله يوشك أن يأخذه“.

 

Demi Allah, demi Allah, dalam perkara sahabatku, janganlah kalian menjadikan mereka sebagai sasaran (cemoohan dan ejekan), barangsiapa menyakiti mereka maka sungguh dia telah menyakiti aku, dan barangsiapa menyakiti aku maka sungguh ia telah menyakiti Allah, dan barangsiapa menyakiti Allah dikhawatirkan Allah akan menyiksanya.” (HR Tirmidzi dan selainnya)

 

 

وقد صارت معاداة الصحابة وسبهم دينًا وعقيدة عند بعض الطوائف الضالة. نعوذ بالله من غضبه وأليم عقابه، ونسأله العفو والعافية، وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه.

 

Dan sungguh. sikap memusuhi dan mencela sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam kini telah menjadi agama dan aqidah bagi sebagian kelompok sesat. Kita berlindung kepada Allah dari kemurkaannya dan pedih siksanya. Semoga shalawat dan salam selalu tercurah atas Nabi Muhammad, para keluarganya, para sahabatnya dan yang mengikutinya dengan baik.

 

 

 

[Dialihbahasakan dari الولاء والبراء karya Fadhilatusy Syaikh Shalih Fauzan al-Fauzan. Softcopy download dari www.sahab.org]

 

DOWNLOAD ARTIKEL INI

 

 


Leave a Reply

Your email address will not be published. Fields with * are mandatory.