BUKU-BUKU YANG DITAHDZIR DAN DIPUJI OLEH AL-‘ALLAMAH MUQBIL BIN HADI
BUKU-BUKU YANG DITAHDZIR DAN DIPUJI OLEH AL-‘ALLAMAH MUQBIL BIN HADI AL-WADI’IY RAHIMAHULLAHU
-
Dalilul Falihin Syarh Riyadhish Shalihin ditulis oleh seorang yang beraqidah Asy’ariyah, hendaknya para penuntut ilmu berhati-hati darinya. Syaikh juga berkata : Telah menyusup pula di dalam buku Riyadhus Shalihin karya an-Nawawi ini hadits-hadits dha’if dikarenakan bersandarnya beliau kepada diamnya Abu Dawud dan Turmudzi terhadap hadits-hadits tersebut.
-
Sebaik-baik cetakan buku Tarikh al-Bukhari adalah buku yang ditahqiq oleh al-Mu’allimi (al-Yamani pent.).
-
Tafsir Ibnu Abi Hatim mayoritasnya telah hilang, dan aku telah melihat beberapa bagian darinya di Perpustakaan al-Haram.
-
Buku-buku karya (Muhammad ‘Ali pent.) ash-Shobuni seluruhnya tidak layak dijadikan sebagai sandaran dan dia ini adalah seorang shufi yang fanatik dengan madzhab Hanafiyah.
-
Tafsir al-Jalalain penulisnya mudhtorib (goncang/simpang siur) suatu waktu menafsirkan istiwa` (bersemayamnya Alloh) dengan istaula (berkuasa) dan pada waktu lainnya menafsirkannya selaras dengan penafsiran salaf. Di dalam tafsir ini adalah pemahaman I’tizal (mu’tazilah).
-
Buku Aqidatus Salaf karya Abu ‘Utsman ash-Shobuni aku nasehatkan untuk membacanya.
-
Buku al-Qodar para ulama berbeda pendapat tentang penulisnya, apakah Imam Malik ataukah Ibnu Wahb.
-
Risalah yang lurus karya Syaikh Muhammad as-Subayyil, melarang [kaum muslimin] berwarganegara dengan kewarganegaraan Amerika.
-
Buku al-Miqbas fi Tafsir Ibni ‘Abbas tidak tsabit (tetap) dari beliau karena buku ini berasal dari riwayat Muhammad bin marwan as-Suddi dan dia tertuduh meriwayatkan dari Muhammad bin Sa`ib al-Kalbi seorang kadzdzab (pendusta besar), yang meriwayatkan dari Abu Shalih Badzam seorang yang dha’if.
-
Buku pertama yang membahas tentang aliran bathiniyah dan membongkar kejelekan mereka juga buku yang terbaik adalah buku yang ditulis oleh Abu Muhammad al-Yamani.
-
Buku Thuqul Jama’ah karya Abu Muhammad bin Hazm tidaklah kami nafikan dan tidak pula kami tetapkan, adapun masyaikh buku tersebut, mereka adalah guru-guru Abu Muhammad bin Hazm.
-
Buku (Tafsir) al-Kasysyaf karya az-Zamakhsyari menutup tiap surat dengan hadits yang dha’if.
-
Buku Fadha`ilul Qur’an yang menyebutkan hadits-hadits keutamaannya pada tiap surat, memiliki dua jalur periwayatan, pertama dari Maisaroh bin ‘Abdi Robbih dan kedua dari Muhammad bin Abi Maryam.
-
Buku Zhilalul Qur’an (karya Sayyid Quthb pent.), mengabarkan padaku Muhammad Amin Mishri bahwa Jama’ah Takfir beragumen dengan buku ini dan mereka sering berdalil dengannya dan buku-buku (Sayyid) yang lainnya.
-
Buku Tafsir Fathul Qodir (karya Syaukani, pent.) adalah tafsir terbaik yang membahas tentang huruf al-Maqthu’ah sepanjang yang kami ketahui dan memiliki ciri khas tersendiri ketimbang tafsir lainnya, dikarenakan tafsir ini memberantas taqlid dan mengungkapkan penulis (berani) pendapatnya walaupun manusia menyalahinya.
-
Buku-buku Ihsan Ilahi Zhahir yang menguak kejelekan Rafidhah, penulisnya pernah dipaksa oleh mereka supaya tidak menyebarkan karya-karyanya, maka beliau menjawab, “dengan satu syarat, kalian bakar dulu buku-buku yang aku nukil darinya”. Lantas mereka menjawab, “ini adalah suatu hal yang tidak bisa dilakukan.” [dan inna lillahi wa inna ilayhi raji’un, mereka lantas membunuhnya, pent.]
-
Buku Al-Islam wa Nashraniyyah karya ‘Abdullah al-Qoshimi yang membantah Rafidhah, dulunya ia berada di atas sunnah kemudian menyimpang.
-
Buku at-Tauhid karya Ibnu Khuzaimah yang seharusnya mensyaratkan keshahihan di dalamnya namun terdapat hadits-hadits dha’if di dalamnya, beliau adalah orang yang mutasahil (terlalu gampangan di dalam menshahihkan) dan termasuk juga muridnya Ibnu Hibban.
-
Buku Haqo`iqut Tafsir karya Muhammad bin al-Husain Abu ‘Abdirrahman as-Silmi yang termasuk masyaikh al-Baihaqi, para ulama berkata sesungguhnya orang yang beri’tiqod dengan apa yang ada di dalam tafsirnya, maka ia telah kafir, menyimpang dan sesat.
-
Buku Hajjatul Wada’ karya Ibnu Hazm yang ditahqiq oleh ‘Abdul Majid asy-Syamiri adalah tahqiq yang bagus, namun dirinya telah didahului oleh orang yang mentakhrij buku ini dan mentahqiqnya, namun tahqiq karya ‘Abdul Majid lebih baik.
-
Buku at-Tauhid karya Ibnu Mandah aku nasehatkan untuk membacanya.
-
Buku al-Irhab (karya Syaikh Zaid al-Madkholi, pent.) adalah baik dan mengagumkan diriku buku-buku mereka yang membantah ahli bid’ah. Adapun buku al-Quthbiyah (hiyal fitnah fa’rifuha karya al-Adnani pent.), penilaianku padanya sama dengan penilaian pada buku sebelumnya. Aku dengar tentang Zaid al-Madkholi baik adapun orang yang terakhir (al-Adnani) aku tidak mengenalnya. [al-Ustadz Imam Wahyudi, Lc memberitakan kepada saya bahwa al-Adnani adalah nama lain dari Syaikh Tarhib ad-Dusari, wallohu a’lam atas kebenarannya pent.)
-
Permasalahan mengeraskan bacaan basmalah, maka telah menulis tentangnya ad-Daruquthni dan beliau adalah seorang yang bermadzhab Syafi’iyah, demikian pula dengan al-Khtahib yang juga Syafi’iyah. Ibnu ‘Abdil Barr dan Ibnul Jauzi juga menulis masalah yang sama.
-
Buku-buku Hasan al-Banna, (Musthofa) as-Siba’i, (Muhammad) al-Ghozali, kami tidak punya waktu untuk membacanya, walaupun hal ini termasuk membantah ahli bid’ah. Marwan berkata : tiga golongan yang tidak pernah merasa aman, ahli bid’ah yang membantah ahli bid’ah, qoshshosh (tukang dongeng) dan shufi, mereka mencelanya hari ini namun besok mereka memujinya.
-
Buku Qo’idatu Jalilah fit Tawassuli wal Wasilah memiliki ungkapan-ungkapan yang perlu untuk direnungkan dan dianggap sebagai referensi terbaik di dalam pembahasan ini. Adapun buku Syaikh al-Albani dalam pembahasan ini adalah buku yang mudah dicerna namun buku Ibnu Taimiyah lebih padat pembahasan ilmiahnya.
-
Aku tidak menasehatkan untuk membaca buku-buku Sayyid Quthb, al-Ghozali, Muhammad Quthb maupun Zainab Quthb. Semoga Alloh membalas saudara kami Robi’ (bin Hadi al-Madkholi pent.) yang telah menasehatkan dan menjelaskan apa yang ada di dalam buku-buku Sayyid Quthb berupa penyelewengan dan kesesatan.
-
Buku ar-Ru`yah karya ad-Daruquthni tidak kuketahui adanya kritikan padanya dikarenakan beliau meniti metodenya ulama hadits di dalam penulisannya, begitu pula dengan buku Hadiyul Arwah yang tidak khusus membahas masalah ru`yah (mimpi) saja dan buku ini shohih karena guru-gurunya adalah masyaikh Sunan, yaitu ad-Daruquthni.
-
Buku Mizanul I’tidal karya adz-Dzahabi, menuliskan biografi para perawi ada yang benar dan ada yang salah, yang benar maka diterima dan yang salah ditolak.
-
Al-Hakim menulis buku al-Mustadrak pada akhir umur beliau.
-
Buku al-A’lam karya az-Zirikli (ada yang membaca az-Zarkali, pent), penulisnya ini lebih condong kepada pemahaman al-Ikhwan.
-
Buku at-Tuwaijiri yang membantah faham orang yang berpendapat bahwasanya bumi berotasi dan berevolusi, maka sepatutnya buku ini dimiliki oleh para penuntut ilmu, dan buku ini adalah bantahan terhadap Mahmud ash-Showaf.
-
Buku Jala`ul Afham karya Ibnul Qoyyim merupakan buku yang paling utama di dalam masalah sholawat atas Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam.
-
Buku Ar-Roudhul Bassam fi Dzabbi ‘an Sunnati Abil Qosim karya Ibnul Wazir merupakan ringkasan buku al-‘Awashim wal Qowashim. Namun di dalam buku ini lebih jelas akan hakikat aqidahnya yang mana beliau terfitnah oleh saudaranya yang Syi’ah.
-
Buku Al-Asma` wash Shifat karya al-Baihaqi terpengaruh oleh guru beliau Ibnu Faurak, adapun buku beliau al-I’tiqod maka berjalan di atas metode as-Salaf.
-
Buku Abu Hamid Dirosatan wa Naqdan adalah buku yang sangat bermanfaat. Dan buku ini adalah karya salah satu murid al-Albani yaitu ‘Abdurrahman ad-Dimasyqiyah.
-
Buku Ar-Roddu ‘alal Jahmiyyah karya Imam Ahmad, tidaklah kuketahui bahwa buku ini tsabit karya beliau.
-
Buku Ash-Shifat karya ad-Daruquthni tidaklah shahih penisbatannya kepada beliau dan buku lainnya lebih mencukupi seperti As-Sunnah karya al-Khollal, buku karya al-Lalika`iy, At-Tauhid karya Ibnu Khuzaimah dan Asma` wa Shifat karya Baihaqi.
-
Buku Lisanul Mizan tidaklah mencukupi ketimbang al-Mizan karena Ibnu Hajar menambahkan di dalamnya tambahan-tambahan dan sanggahan-sanggahan terhadap adz-dzahabi, hanya saja beliau menghilangkan perawi-perawi ummahat yang enam yang beliau sebutkan biografi mereka di dalam Tahdzibut Tahdzib.
-
Buku Al-Aghoniy karya Abul Faraj al-Ashbahani terkadang membela syi’ah maka tidak perlu bersandar padanya.
-
Fiqhus Sirah karya al-Buthi adalah kacau.
-
Sejarawan Muhammad al-Akwa’ memiliki tahqiq terhadap Qurrotul ‘Uyun fi Akhbaril Yaman dengan tahqiq yang bagus.
-
Buku Ahkamun Nisa` yang disandarkan kepada Ibnul Qoyyim tidaklah benar karya beliau, mungkin buku ini adalah karya Ibnul Jauzi.
-
Buku Hayatush Shahabah di dalamnya banyak terdapat hadits-hadits dha’if dan palsu serta kisah-kisah yang tidak benar.
-
Buku al-Adzkar (maksud beliau adalah al-Ma’tsurat pent.) karya al-Banna di dalamnya ada yang dha’if dan ada yang shahih namun tidak ada yang palsu. Sungguh membuatku terheran-heran ucapan Syaikh al-Albani yang mengatakan : sekiranya aku menverfikasinya, niscaya akan aku hukumi buku ini untuk dimusnahkan. [Syaikh Abu ‘Abdillah al-Muthiri rahimahullahu telah mentahqiq buku ini, dan beliau dibunuh oleh ahli bid’ah di Masjid beliau pada bulan Ramadhan].
-
Syaikh Yahya al-Hajuri memiliki buku bantahan terhadap buku az-Zindani yang berjudul at-Tauhidul Kholiq. [Buku Syaikh Yahya ini berjudul Ash-Shubhu asy-Syariq ‘ala Dholalati ‘Abdil Majid az-Zindani].
-
Buku Syaikh an-Najmi al-Maurid (Adzbi Zulal) adalah buku yang agung, kami menasehatkan untuk membacanya, termasuk juga bantahan beliau kepada Ibnu Jibrin.
-
Buku Sirah Musa bin ‘Uqbah lebih shahih ketimbang Sirah Ibnu Hisyam, demikianlah yang dikatakan oleh Malik dan Bukhari. Namun buku ini hilang, akan tetapi al-Baihaqi di dalam Dala`il an-Nubuwwah menukil banyak dari buku ini secara baik.
-
Barangsiapa yang mendapatkan buku al-Khathib di dalam ilmu mushtholah, maka kami nasehatkan untuk mengambilnya.
-
Buku at-Tauhid karya Ibnu Mandah ditahqiq pertama kali oleh ‘Utsman al-‘Atmi.
-
Buku al-Ahkam karya Ibnul ‘Arobi banyak diciduk/dinukil oleh al-Qurthubi.
Dicuplik secara bebas dari ad-Durorul Bahiyyah min Kalamil Imam ad-Diyar al-Yamaniyah al-‘Allamah al-Imam Muqbil bin Hadi al-Wadi’iy disusun oleh Abu Hammam, dari Syabakah Sahab as-Salafiyyah [http://www.sahab.net].
Ana mo nanya tentang buku hisnul muslim-syaikh said bin ali bin wahf al qohtoni, apa betul didalamnya ada hadits yang dhoif?
ada ga buku karangan seorang imamn dari
mesir yang berjudul demokrasi itu penghancur,